DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Hingga saat ini, persoalan pandemi Covid-19 masih menjadi prioritas dalam penanggulangannya. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada sektor pariwisata dan pendukungnya di Indonesia termasuk di Bali. Selain itu, dampak buruk tersebut juga telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana sebagian besar masyarakatnya bergantung pada sektor pariwisatanya.
Dalam upaya memulihkan kondisi pariwisata dan ekonomi nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata khususnya Bali.
Upaya Pemerintah dalam pemulihan sektor pariwisata Bali dengan rencana membuka kembali secara keseluruhan sektor tersebut, juga telah memasuki tahap rangkaian pelaksanaan persyaratan utama, untuk merealisasikan rencana pembukaan sektor pariwisata Bali.
Saat ini, masyarakat Bali memang sudah sangat berharap, rencana-rencana baik dari Pemerintah tersebut dapat segera jadi kenyataan, sebagai momentum awal untuk menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat di Bali.
Baca juga :
Raih Prestasi dan Penghargaan Bidang Dukcapil, Pemkab Buleleng Terima Mesin ADM dari Kemendagri RI
Wisatawan Makin Sepi, Pengusaha Raffting Ciutkan Tenaga Kerja
Menanggapi hal tersebut, pelaku pariwisata I Nengah Yasa Adi Susanto menilai, Bali memang sudah sangat mengharapkan pembukaan pariwisata dengan persyaratan kesehatan yang ketat dan dapat di realisasikan sejak awal 2021 lalu.
Namun, dengan segala pertimbangannya hal tersebut batal dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, rencana kembali pembukaan pariwisata Bali pada Juni-Juli mendatang sempat menimbulkan pesimisme di kalangan masyarakat.
"Dari sisi kesiapan, Bali bisa dikatan sudah paling siap sejak awal 2021. Hotel-hotel juga sudah diaudit, kemudian vaksin juga sudah berjalan, sarana dan prasarana protokol kesehatan pun juga sudah siap. Saya rasa sebenarnya Bali itu sudah sangat siap menerima kunjungan wisatawan internasional," ungkapnya, Kamis (15/4/2021) di Denpasar.
Adi Susanto menambahkan, sesungguhnya realisasi pembukaan sektor pariwisata Bali secara keseluruhan telah menjadi harapan pelaku industri pariwisata. "Saat ini, tinggal menunggu kepastiannya saja oleh Pemerintah dalam realisasinya, sehingga masyarakat Bali bisa benar-benar percaya, untuk kembali menggantukan harapannya di sektor pariwisata dan memulihkan kembali perekonomian daerah Bali pasca hantaman keras Covid-19 yang terjadi," tandasnya. (dha)
Dalam upaya memulihkan kondisi pariwisata dan ekonomi nasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata khususnya Bali.
Upaya Pemerintah dalam pemulihan sektor pariwisata Bali dengan rencana membuka kembali secara keseluruhan sektor tersebut, juga telah memasuki tahap rangkaian pelaksanaan persyaratan utama, untuk merealisasikan rencana pembukaan sektor pariwisata Bali.
Saat ini, masyarakat Bali memang sudah sangat berharap, rencana-rencana baik dari Pemerintah tersebut dapat segera jadi kenyataan, sebagai momentum awal untuk menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat di Bali.
Baca juga :
Raih Prestasi dan Penghargaan Bidang Dukcapil, Pemkab Buleleng Terima Mesin ADM dari Kemendagri RI
Wisatawan Makin Sepi, Pengusaha Raffting Ciutkan Tenaga Kerja
Menanggapi hal tersebut, pelaku pariwisata I Nengah Yasa Adi Susanto menilai, Bali memang sudah sangat mengharapkan pembukaan pariwisata dengan persyaratan kesehatan yang ketat dan dapat di realisasikan sejak awal 2021 lalu.
Namun, dengan segala pertimbangannya hal tersebut batal dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, rencana kembali pembukaan pariwisata Bali pada Juni-Juli mendatang sempat menimbulkan pesimisme di kalangan masyarakat.
"Dari sisi kesiapan, Bali bisa dikatan sudah paling siap sejak awal 2021. Hotel-hotel juga sudah diaudit, kemudian vaksin juga sudah berjalan, sarana dan prasarana protokol kesehatan pun juga sudah siap. Saya rasa sebenarnya Bali itu sudah sangat siap menerima kunjungan wisatawan internasional," ungkapnya, Kamis (15/4/2021) di Denpasar.
Adi Susanto menambahkan, sesungguhnya realisasi pembukaan sektor pariwisata Bali secara keseluruhan telah menjadi harapan pelaku industri pariwisata. "Saat ini, tinggal menunggu kepastiannya saja oleh Pemerintah dalam realisasinya, sehingga masyarakat Bali bisa benar-benar percaya, untuk kembali menggantukan harapannya di sektor pariwisata dan memulihkan kembali perekonomian daerah Bali pasca hantaman keras Covid-19 yang terjadi," tandasnya. (dha)