Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, sektor pariwisata Bali tentunya ingin kasus Covid-19 cepat melandai bahkan berakhir. Pihaknya mengaku antusias karena pencapaian akhir-akhir ini di Bali kasus Covid-19 sudah mulai mengalami penurunan.
Namun saat disinggung terkait kekhawatiran adanya lonjakan kasus pascalibur Lebaran ini, Putu Astawa mengatakan, dengan adanya pengawasan di pintu-pintu masuk, pihaknya berharap kasus positif Covid-19 bisa ditekan.
"Pemerintah sudah berupaya melakukan antisipasi yang cukup ketat dan kami yakin apa yang dilakukan pemerintah sudah tepat. Kasus saat ini sudah mulai melandai dan diharapkan tidak terjadi penambahan," ujarnya, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga :
20 ABK KM Bandar Nelayan 188 yang Tenggelam di Samudera Hindia Dijemput
Terapkan Konsep Pabrik Ramah Lingkungan, Sharp Indonesia Dianugerahi Top CSR Awards 2021 & Indonesia Green Award 2021
Soal wacana dibukanya parwisata Bali Juli mendatang khususnya untuk internasional, Putu Astawa mengatakan, hal tersebut bergantung dari kebijakan pemerintah pusat. Namun saat ini, pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya, seperti penerapan protokol kesehatan dengan pemberian sertifikat CHSE pada hotel, restoran serta objek wisata yang ke depan akan terus dikembangkan.
"Disamping itu, usaha lain juga telah dilakukan Pemprov Bali di antaranya, pembentukan zona hijau, vaksinasi, berbagai aturan Surat Edaran ataupu Pergub yang turut mendukung hingga simulasi di Bandara. Langkah-langkah itu dalam rangka mempersiapkan jika sudah dibuka nantinya serta membangun kepercayaan terhadap manajemen yang dilakukan sudah benar. Lebih lanjut kita menunggu kajian lebih detail dari Menlu, Menkuham, Kemenpar, Kemenkes di pusat," jelasnya.
Pihaknya berharap Bali bisa diuji coba untuk dibuka dengan negara-negara yang memiliki risiko rendah. Jika penanganan kasus Covid-19 di Bali sudah menurun, dia mengatakan tidak perlu menunggu daerah lain, untuk dibukanya pariwisata Bali. (dha)