Pemberdayaan Desa Tuwed Menuju Healthy Green Village

u10-1000067450

NEGARA - fajarbali.com | Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, memiliki potensi sangat beragam mencakup seni makepung (balapan sapi), perikanan air laut, air payau dengan hutan bakau, pertanian lahan kering, sawah dan peternakan sapi, babi, unggas.

Kepala Desa Tuwed, I Gede C. Murdana berkomitmen untuk mengembangkan Desa Tuwed berbasis pada potensi lokalnya. Hal ini merupakan komitmen kepala desa dan seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat semakin sejahtera dan mampu menekan peningkatan kasus stunting di Desa Tuwed.

Desa Tuwed merupakan salah satu desa binaan Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, sehingga sebagai agen perubahan dan inovasi teknologi, Unmas Denpasar mendukung komitmen Kepala Desa Tuwed melalui program Pemberdayaan Desa Mitra (PDB).

PDB ini didanai dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). 

Program yang dilaksanakan oleh Nyoman Utari Vipriyanti, Ni Made Nopitawati, Ni Wayan Rustiarini, dan Ni Nyoman Wahyu Udayani ini, diharapkan mampu mewujudkan Desa Tuwed yang hijau, Ramah Lingkungan dan Masyarakat sehat menjadi Healthy Green Village. 

Program program yang dilaksanakan untuk mewujudkan Healthy Green Village adalah harapan masyarakat dengan melibatkan dua kelompok mitra sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani khususnya kelompok tani Buni Sari Lestari sebagai kelompok yang berorientasi ekonomi dan Posyandu Puseh Sari sebagai kelompok sosial kemasyarakatan.

Desa hijau yang sehat tidak hanya menjadi semboyan belaka namun sudah mulai diwujudkan dengan penerapan berbagai program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB), Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), (Kemendiktisaintek) Tahun 2025.

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) dilakukan melalui penguatan sistem produksi dan kemampuan manajemen usaha. Pemberdayaan Posyandu dilakukan melalui penyediaan berbagai alat kesehatan berbasis digital sehingga keakuratan hasil pemeriksaan kesehatan dapat dijaga.

BACA JUGA:  Solusi Atasi Kendala Internet

Program yang diberikan kepada kelompok tani di Tahun 2025 meliputi sosialisasi sistem pertanian terintegrasi itik-entog padi, pengolahan limbah sapi menjadi pupuk organik, penguatan tata Kelola usaha kelompok Wanita tani.

Sedangkan program penguatan posyandu menuju posyandu modern dengan layanan primer terintegrasi meliputi pemanfaatan aplikasi SI-Penting (Deteksi Dini Penderita Stunting), pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan lokal yang bergizi dan menyasar pula remaja calon pengantin dnegan memeberikan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan diri khususnya kesehatan reproduksi.

KWT yang menjadi mitra dalam kegiatan ini adalah KWT Bumi Sari Lestari. Desa Tuwed memiliki potensi di sektor pertanian namun belum melaksanakan pascapanen.

Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan meliputi: (1) penyediaan sarana prasarana untuk implementasi sistem pertanian terintgerasi seperti pemberianjaring, bebek dan entog; (2) pengadaan alat alat pembuatan kue untuk pengolahan bahan pangan local yang ada seperti ubi dan coklat; (3) penguatan tata Kelola KWT melalui pelatihan pembuatan rencana bisnis dan keuangan; serta (4) pelatihan mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan bergizi untuk anak anak seperti cookies dan minuman.

Pelaksana pengabdian ini merupakan dosen Unmas Denpasar, dan dosen Stikes Wira Medika. Pengabdi berharap seluruh bantuan dan pendampingan yang diberikan memberikan manfaat dan berdampak bagi masyarakat Desa Tuwed. (rl)

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top