SINGRAJA – fajarbali.com | Ditengah pandemic Covid 19 hal itu sangat dirasakan buat para pedagang yang ada di pasar karena semakin hari para pedagang semakin kesepian lantaran para pembeli beralih belanja one line ketimbang datang kepasar. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pedagang Made Widiasih yang kerap berjualan sayur di tengah pasar Seririt.
Wiasih menuturkan kalau kondisi pasar ditengah pandemic Covid 19 semakin sepi bahkan para pedagang yang biasanya mendapatkan berjualan hanya untuk membeli beras kini semakin menipis. Bahkan dirinya mengakui dari hasil berjualan jangankan untuk membeli beras untuk membeli sayur saja sangat kurang diakibatkan kunjungan para pembeli untuk datang ke pasar sangat minim bahkan beberapa langganan yang dulunya sering berjualan ketempatnya berjualan kini memilih berbelanja di pasar one line.
”Kalau sekarag sangat sepi. Pasca pandemic Covid 19 ini semua pembeli beralih berbelanja di one line karena takut keluar rumah. Banyak langganan saya tidak pernah datang dan katanya sudah belanja di one line,”akunya. Dengan adanya kondisi seperti itu, sebagian para pedagang yang ada di Pasar Seririt sangat mengharapkan peratian pemerintah utamanya Gubernur Bali Wayan Koster untuk bisa memberikan sembako kepada para pedagang yang mulai kesulitan akibat pandemic Covid 19.
”Harapan kami kalau boleh kami meminta adanya peratian pemerintah utamanya Gubernur Bali Wayan Koster untuk bisa memberikan peratian kepada para masyarakat kecil seperti kami seorang pedagang yang ada di Pasar Seririt. Kami sangat membutuhkan sembako untuk bertahan hidup ditengah pandemic Covid 19 yang terjadi,”harapnya saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020). (ags).