https://www.traditionrolex.com/27 Pekerja Therapist di Ukraina Selamat Tiba di Rumah Desa Lebih - FAJAR BALI
 

Pekerja Therapist di Ukraina Selamat Tiba di Rumah Desa Lebih

(Last Updated On: 08/03/2022)

GIANYAR-fajarbali.com | Pekerja migran (PMI) asal Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih akhirnya tiba dengan selamat di kampung halamannya Desa Lebih. Kadek Evi Oktaviani (23) sebelumnya bekerja sebagai therapist di sebuah kota pinggiran di Ukraina.

Semenjak mulainya perang, usaha therapist ditutup, sehingga seluruh pekerja migran memutuskan pulang kampung. Saat bekerja di Ukraina, dirinya bersama pekerja migran lain, selalu mendengar suara ledakan bom, sehingga setiap saat mereka was-was. Sejumlah pekerja migran lain juga merasakan hal yang sama, was-was dan ingin segera pulang kampung. 

 

Seperti yang dialami salah satu PMI asal Gianyar, ditemui dirumahnya, Evi Oktaviani menuturkan dengan sebagai pekerja migran, dirinya ingin merubah perekonomian keluarga. “Dulu kehidupan kami serba kekurangan, sekolah jalan kaki,” jelas Evi, Selasa (8/3/2022). Dijelaskannya, di Ukraina bekerja di kota pinggiran sekitar 7 jam perjalanan darat dan suasana mencekam terdengar sampai di tempat tinggalnya. “Kami selalu panik dan was-was, karena ada perang, setiap saat kami mendengar suara ledakan,” ujarnya. 

 

Saat mulai perang pada 23 Februari lalu, semua pekerja migran harus tetap tinggal di dalam apartemen. Akhirnya dengan susah payang, bisa menghubungi pihak KBRI. Atas petunjuk KBRI sebanyak 26 pekerja migran bisa dipulangkan ke Bali. “Saya bersama teman asal Payangan yang bekerja di tempat berbeda, tiap saat kami was-was penuh ketakutan,” tuturnya. 

 

Dituturkannya, dirinya bekerja di Ukraina sejak Tahun 2018 lalu dengan jaminan uang makan sebesar $50 sebulan dan sejumlah gaji bulanan rata-rata Rp 15 juta perbulan. Pada 27 Februari baru bisa pulang, dan memasuki masa karantina selama 3 hari di Rumania. “Kami hanya membawa 2 pasang pakaian, satu koper isi 20 kg tertinggal, tapi ga apa, yang penting nyawa selamat,” jelasnya lagi. Bahkan di pesawat yang ditumpangi juga masih merasa takut, karena khawatir ada tembakan nyasar ke pesawat. Dari Rumania transit di Madinah, terus ke Jakarta lalu ke Bali dengan pesawat Air Asia. 

 

Untuk masa depan, dirinya berpikir ulang untuk bekerja di Ukraina walau situasi sudah normal. “Mungkin mencari nafkah di negara lain yang situasinya relatif aman dan jaminan kepada migran lebih baik,” ujarnya. Di Ukraina, situasi tempat kerja mirip seperti di Pantai Seminyak, Kuta, seperti berada di kampung sendiri.sar

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Petani Gianyar Berharap Program Asuransi Pertanian Berlanjut

Sel Mar 8 , 2022
Dibaca: 12 (Last Updated On: 08/03/2022)GIANYAR-fajarbali.com | Program asuransi usaha produksi pertanian di Tahun 2022, saat ini sejumlah petani di Gianyar menunggu program AUPT dibuka. Sampai bulan Maret ini progran tersebut belum terbuka link dan prosesnya dari Kementerian Pertanian. Hal ini dijelaskan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Gianyar, […]

Berita Lainnya