Pegadaian Targetkan Laba Rp 547 Miliar

DENPASAR-fajarbali.com | PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Denpasar tahun 2017 berhasil mengumpulkan laba 100,091 persen atau sebesar Rp 500,9 miliar. Dengan capaian ini ditengah era digital Pegadaian kedepan akan terus berbenah dengan sistem dan layanan terbaru berbasis teknologi informasi. Tidak tanggung-tanggung tahun 2018 menargetkan laba sebesar Rp 547 miliar.

Pemimpin Wilayah PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Denpasar Nuril Islamiah mengatakan, kinerja tahun 2017 akan mengarahkan capaian yang lebih baik di tahun 2018. Saat ini jumlah nasabah sebanyak 876 ribu lebih ditargetkan naik menjadi 1,6 juta nasabah atau rekening. Tahun 2018 Pegadaian mendapatkan tantangan di era digital untuk menjawab arahan dari pemerintah menaikkan OSL agar tumbuh 17, 8 persen dari pencapaian 2017 sebesar Rp 3,98 teiliun, tahun 2018 ditargetkan Rp 4,240 triliun. “Pegadaian Kanwil Denpasar memiliki nasabah 876 ribu orang dan di tahun 2018 diharapkan meningkat 50 persen menjadi 1,3 juta. Jumlah rekening naik 31 persen dari 1,5 juta menjadi 2,1 juta rekeining. Di Kanwil Denpasar laba tahun depan ditargetkan tumbuh 9,23 persen dari  Rp 500 miliar  menjadi Rp 547 miar tahun 2018,” papar Nuril.

Nuril menambahkan, semangat digital dan spirit transpormasi untuk melakukan perubahan terhadab budaya kerja , cara kerja dan menjawab mekanisme  pasar saat ini sudah menjadi keharusan bagi Pegadaian untuk menjawab kebutuhan dan persaingan pasar. Untuk itu melalui inisiatif strategik untuk mencapai jumlah nasabah hingga capaian laba, Pegadaian akan melaksanakan digital shelling melalui Pegadaian Digital Service (PDS).

Transaksi akan lebih banyak diarahkan melalui PDS dengan berbagai varian pekayanan terbaik dari Pegadaian. Dimana nadabah bisa melakukan sendiri transasksinya baik pembelian emas, tabung emas, bayar gadai , tebus gadai hingga proses gadai bisa dilakukan sendiri. Sistem ini juga bergerak menggunakan nasabah untuk mencari nasabah lainnya. Dengan demikian tahun 2018 ini Pegadaian Kanwil Denpasar hanya akan membuka kantor secara fisik pada daerah perintis saja. Karena di kantor cabang akan mengembangkan agen Pegadaian saja. Meliputi Agen pemasaran dengan mengajak masyarakat atau badan usaha yang akan menjual produk pegadaian dengan sistem shering fee. Kedua memlerbanyak agen pembayaran dan agen gadai serta ketiga yakni membentuk Agen gadai utamakan untuk setiap orang atau badan usaha yang memiliki kompetensi mentaksir suatu barang dan menjadi agen Pegadaian. Ketiga agen yang akan dibentuk ini bisa dikatakan sebagai Pegadaian tanpa kantor. “Tidak lagi banyak membuat jaringan secara fisik, namun pengembangan secara fisik hanya akan dilakukan pada daerah perintis saja. Ini kita harapkan mendukung pencapain laba di tahun 2018. Disamping mengoptimalkan berbagai produk unggulan melalui layanan Pegadaian Digital Servive (PDS),” terangnya. M-008