Mati surinya pariwisata Bali tentu tidak boleh membuat masyarakat Bali pesimis untuk bangkit kembali. Pemerhati ekonomi Sayu Ketut Sutrisna Dewi mengatakan, ketika pariwisata Bali terpuruk maka saatnya membangkitkan sektor penunjang pariwisata seperti pertanian dan ekonomi kreatif. "Karena itulah mari kita bangkitkan atau menggali ekonomi Bali dari sisi pertanian. Yang lain juga banyak produk-produk unggulannya," ujarnya, Senin (26/7).
Sutrisna yang juga akademisi dari Universitas Udayana ini menjelaskan, selain menggeliatkan sektor pertanian, dengan produk pelaku UMKM di Bali yang mulai merambah pemasaran digital juga dinilai mampu secara perlahan membangkitkan perekonomian Bali. Dengan demikian perekonomian Bali dapat bertumbuh ditengah pandemi yang entah kapan berakhir.
Baca Juga :
Adanya Kelonggaran di PPKM Level 3, Industri Ritel Dinilai Belum Sepenuhnya Pulih
Sigap dan Responsif Dishub Buleleng Perbaiki 436 PJU Hingga Juli
Ia menambahkan, gerakan cinta buatan Bali dan program Bali Bangkit gagasan Ketua Dekranasda Bali diharapkan mampu menjadi pemantik untuk kebangkitan perekonomian Bali yang terpuruk begitu dalam sebagai dampak pandemi covid-19. "Ditengah keterpurukan ekonomi, bukan saatnya lagi untuk saling menyalahkan satu sama lain. Justru perlu kesadaran dari segala pihak termasuk masyarakat untuk turut serta, bahu membahu mempertahankan stabilitas ekonomi di Bali. Kini saatnya semua pihak mengambil peran.
Sekecil apapun untuk bersama menghadapi pandemi ini. Melalui sektor pertanian dan UMKM, masyarakat dapat berperan aktif membantu pemerintah menghadapi situasi sulit," ungkapnya.
Ia menerangkan, sesulit apapun kondisi perekonomian, pemerintah tetap berupaya memberikan perhatian khusus pada UMKM di Bali. "UMKM menjadi sektor ekonomi yang terus beroperasi selama pandemi, begitu juga dengan pertanian. Berbeda dengan sektor ekonomi seperti perhotelan maupun industri pariwisata lainnya yang harus menunggu pandemi selesai untuk dapat kembali beroperasi.
Meskipun kita akui pendapatan para pelaku UMKM menurun, namun para pemiliknya tetap menjalankan aktivitas yang sekiranya dapat memperpanjang arus kas mereka dengan melakukan terobosan dan inovasi-inovasi baru demi keberlangsungan usahanya," pungkasnya. (car)