Pantau Kualitas Sumber Mata Air, DLH Siap Uji Lab Sumber Mata Air

Loading

GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Sebagian mata air yang ada di wilayah Gianyar masih dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari. Bahkan sumber mata air ini juga digunakan untuk kelengkapan upacara yadnya dan kebutuhan lainnya. Dengan masih adanya konsumsi pada sumber mata air ini, DLH Gianyar mengupayakan adanya uji kualitas terhadap kandungan sumber mata air tersebut. 

Kepala DLH Gianyar, Wayan Kujus Pawitra,  menegaskan, hal ini sangat penting, apakah sumber mata air ini layak konsumsi atau tidak, dan apa saja kandungannya termasuk untuk kesehatan tubuh. 
Kujus Pawitra menjelaskan untuk mengidentifikasi sumber mata air ini, DLH menggelar rapat koordinasi dengan Camat, Lurah/Perbekel dalam rangka pelaksanaan program pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Dalam rapat koordinasi ini yang dibahas adalah identifikasi sumber mata air, khususnya sumber mata air yang masih dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari. “Ini penting, karena kami ingin mendapatkan data jumlah dan lokasi sumber mata air yang ada dan masih aktif. Data ini akan kami adakan uji lab, terkait kandungan air tersebut,” jelas Kujus Pawitra,” Minggu (1/4/2018).
Kujus juga menjelaskan, di Tahun 2018 ini, DLH melalui UPTD Laboratorium DLH mengadakan program kegiatan pemantauan kualitas lingkungan dengan melakukan sampling dan analisa laboratorium sumber- sumber mata air tersebut. Identifikasi ini sangat penting untuk mengetahui titik lokasi  sumber mata air tersebut sehingga memudahkan DLH dalam melakukan pemantauan atas kualitas air di sumber mata air tersebut. “Selama ini, belum ada kasus. Namun sumber mata air ini perlu kita pantau terkait kualitas airnya,” tegasnya.
Kepala UPTD Laboratorium DLH Gianyar, Diah Mantiasih membenarkan kalu di Gianyar masih banyak sumber mata air yang masih dimanfaatkan warga untuk konsumsi, upacara agama dan kebutuhan lainnya. “Kami ingin mendapatkan data dari Camat, Perbekel dan Lurah terkait sumber mata air yang ada di wilayahnya, sehingga kami bias melakukan pemantauan,” jelas Diah Mantiasih. Dari hasil pengecekan baku mutu air pada tahun sebelumnya, kualitas sumber mata air yang ada masih ada pada baku mutu kualitas.
Walau demikian, Mantiasih menyebutkan pengecekan secara berkala terus dilakukan, untuk mengetahui kandungan air dan kualitasnya. “Uji lab secara berkala ini penting dilakukan, paling tidak dengan kualitas baku mutu menurun diindikasikan telah terjadi kerusakan lingkungan atau pencemaran pada sumber mata air. Sedangkan di Gianyar sendiri sedikitnya ada seratusan sumber mata air yang biasa dikonsumsi warga sehari-hari,‘’ terangnya.W-010
 

Scroll to Top