Optimis Gedung D RSD Mangusada Segera Beroperasi

MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Gedung D Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada yang sudah rampung dari tahun 2020 lalu hinggi kini belum bisa dioperasikan lantaran sarana dan prasarananya belum lengkap. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta sangat optimis bisa segera digunakan untuk pasien Covid-19.

Bahkan tahun ini pada  APBD perubahan Kabupaten Badung menganggarkan puluhan miliar anggaran untuk menunjang fasilitas di gedung D tersebut. Sehingga diharapkan gedung D itu bisa digunakan langsung untuk penanganan pasien covid-19.

Kemudian, untuk tenaga kesehatan Giri Prasta mengaku saat ini Nakes di Badung khususnya di RSD Mangusada masih mencukupi untuk melakukan penanganan pasien covid-19.

"Kita di RSD Mangusada mempunyai 1.500 tenaga nakes. Selain itu kita juga bisa mengatur tentang waktu kerjanya yakni pagi ke sore, sore ke malam dan malam sampai ke pagi," jelasnya, Rabu (25/8/2021).

Baca juga :
Bupati Tamba Berharap Pelabuhan Gilimanuk Ditata Agar Senyaman Bandara
Siswa SDN 1 Takmung Ikuti Lomba Bertutur Tingkat Nasional, Sampaikan Pesan Moral Melalui Cerita 'I Ceker Cipak'


Pihaknya mengakui jika nanti ada sebuah kebutuhan yang betul-betul mendesak terhadap Nakes yang ada di RSD Mangusada bisa dilakukan rekrut kembali. Laporan kekurangan Nakes itu nantinya akan dilaporkan oleh Direktur Utama (Dirut) RSD Mangusada.

"Kalau kita mendapat laporan dari Dirut dan timnya, begitu juga dari dinas kesehatan tentu kami akan upayakan melakukan perekrutan tenaga kesehatan untuk di RSD Mangusada. Perekrutan pun nantinya sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.

Dirinya juga mengatakan dalam penanganan covid-19 dirinya juga sudah menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter). Hanya saja untuk di Rumah sakit sifatnya untuk masyarakat yang bergejala sedang dan berat.

"Jadi yang tidak bergejala atau bergejala ringan kan di Isoter. Bahkan ada 10 hari isoter sudah bisa pulang karena sudah sembuh. Karena pandangannya di Isoter para medis sudah memberikan vitamin dan seterusnya hingga benar-benar sembuh," tungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Badung, I Putu Alit Yandinata mendorong anggaran pada Perubahan APBD 2021 sebagian diprioritaskan pada bidang kesehatan dan penambahan fasilitas pada gedung D RSD Mangusada.

Sebab, ditengah situasi Pandemi Covid-19 dan tingginya jumlah kasus Covid-19 di Gumi Keris sangat dibutuhkan ruang dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Sementara unit gedung D RSD Mangusada sejak resmi berdiri awal tahun 2020 sampai saat ini belum beroperasi lantaran terkendala fasilitas.

“Di masa Covid-19 ini, selaku Ketua Komisi III sekaligus anggota Fraksi PDI Perjuangan sangat konsen terhadap penanganan Covid-19 di Badung dengan memprioritaskan anggaran ke bidang kesehatan dan fasilitas gedung D RSD Mangusada sehingga bisa digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat,” ujar Alit Yandinata ditemui usai rapat paripurna DPRD Badung, Senin (23/8/2021).

Dikatakan bahwa pada APBD Perubahan 2021 ini, pihaknya di legislatif juga telah sepakat memberikan suntikan anggaran untuk RSD Mangusada. Yakni  anggaran untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) sebesar Rp 20 miliar dan mekanical engenering (ME) sebesar Rp 27 miliar.

“Telah kita anggarkan untuk Alkes Rp 20 miliar dan ME Rp 27 miliar. Anggaran ini masuk di belanja modal. Harapan kami tahun ini gedung D bisa beroperasi,” katanya. (put)
Scroll to Top