Nelayan pantai Gumicik berharap tanggul pantai bisa selesai tepat waktu, mengingat kondisi cuaca memburuk sejak awal 2021 lalu. Pemerhati nelayan Pantai Gumicik, Wayan Puja menyebutkan nelayan di wilayahnya sejak awal Tahun 2021 sudah sangat jarang melaut.
“Bahkan sejak dua bulan terakhir sudah tidak melakukan aktifitas melaut, karena cuaca buruk,” jelas Wayan Puja. Sehingga tidak melaut nelayan ini, selain karena faktor cuaca juga karena adanya proyek tanggul. “Hanya kebetulan saja karena proyek tanggul, sebagian nelayan menitipkan perahu di pantai Pabean atau pantai lainnya,” tambahnya.
Baca Juga :
Bupati Sanjaya Rapat Bersama Gubernur Bali untuk Percepatan Vaksinasi Menuju Bali Bangkit
Diterjang Ombak, Kondisi Sampan Rusak
Dikatakan lagi, sebagian nelayan ada yang menggudangkan perahunya dan melakukan perbaikan, karena dalam tahun ini kondisi ombak tidak bersahabat. Kondisi ini terjadi sejak menjelang tahun bari 2021 dan sampai ini kondisi ombak masih tinggi.
“Saat akan melaut dan menyandarkan perahu kesulitan, beresiko merusak perahu,” bebernya. Sekitar 75 nelayan ini sebagian sudah beralih profesi, baik sebagai buruh bangunan atau pekerjaan lain yang bisa membantu dapur mengepul.
Ditambahkan Puja, proyek tanggul tersebut sudah lama diusulkan dan baru Tahun 2021 ini terealisasi. Proyek tersebut mendapat anggaran dari pemerintah pusat yaitu kementrian PUPR. Panjang ruas pantai yang akan ditangani dalam kegiatan ini sepanjang 900 m dengan 4 ruas yang akan dikerjakan yaitu ruas pantai Lembeng, Pantai Gumicik, pantai Pabean, dan pantai Rangkan dan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 240 hari.
"Proyek sedang berlangsung, dipastikan selesai tepat waktu, walau kadang cuaca tidak bersahabat," tuntas Wayan Puja. (sar)
