Muscab Gapensi, Budi Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Gapensi Buleleng

WhatsApp Image 2025-03-17 at 11.00.06_04d6343c
Muscab X Gapensi yang dilakukan oleh Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna

BULELENG-fajarbali.com | Ketut Budi Adnyana terpilih sebagai ketua Gapensi Buleleng secara aklamasi. Hal tersebut tergambar saat dilakukan Musyawarah Cabang (Muscab) X yang dilakukan Gapensi Buleleng, Senin (17/3/2025) yang lalu dilaksanakan di Lovina.

Dalam kepemimpinan Budi kedepan diharapkan mampu meningkatkan daya saing yang lebih besar dalam pelaksanaan mega proyek yang ada di Buleleng kedepan.”Kami harapkan dalam pemilihan ketua Gapensi serta anggota yang baru nantinya mampu memberikan dukungan kepada pemerintah dalam mensukseskan beberapa proyek pemerintah yang lebih besar,”harap Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna saat dikonfirmasi seusai membuka Muscab BPC Gapensi Buleleng.

Persaingan usaha kontruksi yang ada di Kabupaten Buleleng lanjut Supriatna dirinya menggambarkan kalau sangat tidak sehat. Hal itu diakibatkan para pengusaha yang ada di Kabupaten Buleleng dinilai kalah telak dari para pengusaha diluar daerah seperti Karangasem, Denpasar, Gianyar sampau Kabupaten Klungkung.”Kalau saya amati para pengusaha yang ada di Kabupaten Buleleng sangat kurang sehat. Lantaran hal itu selalu dikalahkan oleh kabupaten yang lain yang ada di Bali. Para pengusaha kita kalah saing namuan bagaimanapun kami dari pemerintah daerah akan mencoba agar jasa kontruksi di Buleleng semakin membaik,”janjinya.

Supriatna menyebut, dalam proyek-proyek pemerintah di Buleleng pihaknya sejatinya ingin agar proyek tersebut digarap oleh pengusaha lokal. Namun karena regulasi pengadaan dilakukan secara terbuka, sehingga perusahaan di Buleleng sering kalah saing dengan perusahaan lain.“Kita tidak bisa banyak intervensi, biarlah mereka komunikasi persoalan ini. Bagaimana kegiatan jasa konstruksi dapatkan dan dikerjakan oleh perusahaan dari Buleleng. Regulasi pengadaan barang dan jasa sudah terbuka sekali, bisa diakses seluruh wilayah di Indonesia,” kata dia.

Sementara, Ketua BPC Gapensi Buleleng periode 2021-2025, Nyoman Gede Wandira juga mengakui, saat ini belum ada perusahaan konstruksi di Buleleng yang bisa bersaing dalam proyek-proyek besar.

BACA JUGA:  Puluhan Pengurus BUMDesa Buleleng Ikuti Pelatihan Pajak

Ia menyebut, sebelumnya ada perusahaan konstruksi besar di Buleleng namun kini perusahaan tersebut jusru pindah berkantor di Denpasar karena peluang proyek konstruksi yang lebih banyak. Selain itu, kurang berkembangnya perusahan kontruksi ini dikarenakan adanya persaingan kurang sehat antar perusahaan.”Kalau dilihat dari beberapa persaingan proyek yang ada di Kabupaten Buleleng dimana para pengusaha local selalu kalau dari pengusaha diluar Buleleng. Hal ini diakibatkan SDM yang dimiliki para pengusaha local sangat rendah ketimbang dari Kabupaten Karangasem karena disana memiliki galian C yang begitu besar. Kemudian Kabupaten Tabanan dan kabupaten yang lainnya karena daya finansialnya yang begitu luar bisa disamping lantaran pertarungan yang tidak sehat pula,”tutur Wandira.

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) kabupaten Buleleng periode 2025-2030 Ketut Budi Adnyana yang terpilih dalam Musyawarah Cabang (Muscab) X BPC Gapensi Buleleng kini mengemban tugas berat untuk membangun dunia usaha bidang konstruksi di Buleleng ditengah kelesuan ekonomi.

Dia sendiri mengakui harus menghadapi tantangan tersebut dengan strategi meningkatkan profesionalisme dari perusahaan jasa konstruksi serta membangun soliditas.”Memang dalam menghadapi tangtangan kedepan kita akan lebih melakukan koordinasi guna meningkatkan profesionallisme kedepan para untuk para pengusaha yang ada di Kabupaten Buleleng kedepan,”akunya.

Bahkan dirinya menceritakan dimana bila dibandingkan beberapa tahun silam, anggota Gapensi Buleleng mencapai ratusan perusahaan, namun seiring dengan kondisi ekonomi dan persaingan usaha yang ketat jumlah keanggotaan terus  menurun. Kini jumlah anggota Gapensi Buleleng hanya mencapai 41 anggota.”Kita bisa melihat dari jumlah keanggotaan yang ada semakin sedikit hal itu sebagai tanda kurangnya profesionalisme yang ada di Gapensi sehingga hal itu menjadi kerja keras kami dalam meningkatkan serta memajukan Gapensi,”tutupnya. @gus

Scroll to Top