AMLAPURA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Meski pemkab Karangasem telah mengeluarkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) untuk penanggulangan Virus Corona (Covid-19), yang salah satunya dipakai membeli Alat Pelindung Diri (APD). Kenyataanya dilapangan, petugas medis di sejumlah Puskesmas malah membeli APD secara mandiri. Padahal dana dari pergeseran anggaran itu mencapai Rp 8,7 miliar.
Informasi yang dihimpun dilapangan, Senin (13/4/2020), para petugas medis di Puskesmas, mengaku, sangat kekurangan APD. Mereka juga mengaku, cukup was-was bekerja tanpa APD yang memadai. Apalagi, sebelum dibawa kerumah sakit pasien lebih banyak ke Puskesmas. "Kami takut juga sih, bekerja tanpa APD yang memadai," ujar salah satu petugas medis yang enggan disebutkan namanya.
Karena belum ada APD dari pemerintah daerah, para petugas medis ini pun berinisiatif membeli APD secara sendiri-sendiri. Hal ini sebagai langkah untuk mengurangi resiko. Apalagi, sering berhubungan ke masyarakat yang tidak diketahui bisa saja menularkan virus. "Makanya dari pada berisiko dengan bahaya yang tidak pernah kita ketahui keberadaanya,lebih baik kita beli sendiri, itu juga sebagai wujud kepedulian kita terhadap penanggulangan covid -19," sebutnya.
Terkait belum disiapkanya APD dari Pemkab Karangasem, Kadis Kesehatan Karangasem, dr. I Gusti Putra Pertama ketika dihubungi melaluai pesan WhatsApp tidak membalas pesan. Sedangkan, sebelumnya pemkab Karangasem telah membuat Perkada dengan menggeser sejumlah anggaran yang akan di pakai penanggulangan Covid-19 dengan nilainya, sebesar Rp 8.7 miliar. Selain untuk pembelian cairan disenfektan, serta operasional satgas Kecamatan, anggaran tersebut juga diberikan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk pemeliharaan gedung SKB yang dipakai sebagai tempat karantina. RSUD Karangasem juga telah diberikan sekitar Rp 2.3 milliar lebih, dan Dinas Kesehatan Rp 2.5 milliar lebih untuk pengadaan APD. (bud).