DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Dampak pandemi virus corona (Covid-19) membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali harus berjuang untuk memenuhi ketersediaan stok darah saat ini. Stok Darah di PMI Provinsi Bali menipis menyusul minimnya pendonor darah sukarela di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengaku, semenjak pandemi Covid-19 mewabah di Bali, jumlah pendonor darah sukarela semakin menurun. Sementara pemakaian atau kebutuhan terhadap darah masih tetap tinggi. Minimnya pendonor juga dikarenakan adanya kebijakan membatasi diri keluar rumah dan pembatasan atau larangan berkumpul dalam jumlah yang banyak.
"PMI Bali membutuhkan 120 hingga 130 kantong darah perhari. Ketika pandemi, hal ini tentu menjadi sulit ketika harus memenuhi kebutuhan darah, sedangkan pasokan darah yang tersedia kian menipis. Untuk menangani hal ini PMI Bali telah mengambil langkah untuk megugah dan mengajak masyarakat untuk berdonor secara sukarela," ungkapnya.
Bagus Alit putra mengatakan, apabila terjadi kebutuhan yang medesak, guna memenuhi kebutuhan darah terpaksa meminta donor dari keluarga pasien. Ia tidak memungkiri selama ini pasokan darah masih dibantu oleh TNI/Polri maupun pendonor perseorangan, namun tidak bisa dilakukan optimal.
"Kita berharap masyarakat dapat melakukan donor sukarela dengan datang ke gerai UTD PMI Bali RSUP Sanglah, Denpasar atau ke markas PMI yang berlokasi di jalan Imam Bonjol. Selain itu, PMI Bali juga melakukan protokol kesehatan untuk kelompok-kelopok yang berdonor darah dengan selalu mengimbau untuk memakai masker, cuci tangan, dan physical distancing saat melakukan donor darah," ujarnya.
Ia juga menambahkan, walau masih tergolong minim, namun pendonor darah sukarela sudah mulai meningkat dari bulan April 2020 semenjak mewabahnya Covid-19. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat sudah bagus untuk berdonor darah.
"Sebagian besar donor darah sukarela dilakukan secara berkelompok ketika ada momen khusus seperti perayaan Hari Ulang Tahun atau kegiatan sosial keagamaan lainnya. Kelompok donor sukarela aktif melakukan kegiatan donor darah tiga bulan sekali, enam bulan sekali, dan satu tahun sekali," imbuh Bagus Alit Putra.(dar).