Menjaga Kelestarian, Basebali dan IDEP Selaras Alam Bentuk Hutan Belajar

NEGARA - fajarbali .com | Berawal dari keprihatinan terhadap alih fungsi lahan di Hutan Bali Barat, Basebali bersama Yayasan IDEP Selaras Alam merancang Hutan Belajar sebagai upaya konservasi dan edukasi terhadap masyarakat. Selama lebih dari sembilan tahun, kedua organisasi lokal ini memperjuangkan upaya pelestarian hutan Bali Barat. Program ini berjalan dimulai dari program Hutan Sekolah yang mendapat tanggapan, baik dari masyarakat hingga lebih luas menjadi Hutan Belajar di wilayah Desa Yehembang Kauh Kecamatan Menepuk. 


Putu Bawa perwakilan dari Basebali mengatakan, peresmian hutan belajar ini tak hanya seremonial saja , tetapi  juga penyelarasan antara Sekala dan Niskala. Secara niskala dengan ritual keagamaan dan sekala dengan penanaman pohon. Dia juga menjelaskan penanaman pohon yang dilakukan didominasi dengan tanaman endemik Jembrana dan tanaman untuk konservasi air.

"Hutan belajar ini seluas  4 hektar akan ditanami Kwanitan, Pala Bali, Durian, Bambu Kuning, Akar Wangi, Ancak, Intaran, Bambu Tali dan Pentung Hitam, Cempaka, dan Majegau. Selanjutnya, ritual keagamaan dilakukan dengan upacara Ngatagin Pohon yang dipandu oleh pemangku dan bendesa adat dari Yehembang Kauh," ujarnya.

Kedua kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Dia juga berharap kegiatan ini akan menghasilkan komitmen bersama bagi pemerintah, Desa, Basebali, Yayasan IDEP, Kelompok Tani Hutan, dan masyarakat sekitar untuk sama-sama menjaga hutan agar terciptanya keseimbangan antara ekologi dan ekonomi melalui upaya konservasi yang diperjuangkan Hutan Belajar.

Baca Juga :
"RYLA MANDARA", Pelatihan Kepemimpinan ala Rotary bagi Generasi Muda
Bentuk Wirausaha Muda Melalui Lomba Barista Kopi Bali, Pemkab Gianyar bersama PDIP Berkolaborasi


Sayu Komang dari Yayasan IDEP Selaras Alam menjelaskan upaya konservasi melalui Hutan Belajar salah satunya mengenai pelestarian tanaman dan binatang endemik Jembrana. Untuk itu dalam kegiatan reboisasi, program ini mengutamakan pengembangbiakan dari tanaman endemik Jembrana. 

Hal yang sama juga ditambahkan Edward Angimoy selaku Koordinator Pengembangan Sumberdaya Yayasan IDEP. Menurutnya hutan belajar ini akan bermanfaat secara ekonomi, ekologi dan sosial. Selain itu, hutan belajar tak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan di Yehbuah Desa Yehembang Kauh tetapi juga bagi masyarakat luar, terutama pelestarian tanaman endemik seperti jenis pohon kayu kwanitan. Bahkan ke depan, hutan belajar ini akan ditata lebih baik untuk dapat dijadikan salah satu destinasi wisata, tanpa perlu menebang pohon. 

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen diantaranya Perbekel Yehembang Kau, Desa Tangguh Bencana (Destana), Kelompok Tanngelolaan Hutan Bali Barat), Hutan, dan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Univarsitas Udayana, serta Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Bali Barat. Walaupun program ini baru, mereka sangat berharap HUtan Belajar dpat berkembang dan memberikan manfaat bagi sleuruh pihak. (prm)
Scroll to Top