Meninggal Dunia Tanpa Identitas, Polisi Kesulitan Hubungi Keluarganya Di Manado

IMG_20250218_162558
MENINGGAL-Kapolsek Mengwi Kompol Ketut Adnyana TJ memperlihatkan KTP korban yang ternyata bodong.
MANGUPURA -sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Widi Wicaksono ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Keraban Langit, Desa Sading, Mengwi, Badung, pada Minggu 16 Februari 2025 sore hari. Namun Polisi tidak bisa menemukan keluarganya karena pria kelahiran 43 tahun itu tidak memiliki identitas.
 
Bahkan, KTP miliknya sudah di cek di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, tapi ternyata bodong. Jika pihak keluarga tidak ditemukan, dalam tiga hari ke depan, Polisi akan memakamkam pria tersebut. 
 
Diketahui, Widi Wicaksono bekerja sebagai sopir perusahaan penjual gas. Ia ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Keraban Langit, Desa Sading, Mengwi, Badung, pada Minggu 16 Februari, sekitar pukul 17.00 Wita. Namun
 
Dari keterangan tetangga kosnya, Widi sempat mengeluh sakit dan tidak bisa bekerja. Sehingga, tetangga kos berniat akan memeriksa Widi sepulang dari Singaraja, Buleleng. Namun setiba di depan pintu kos, saksi terkejut melihat Widi sudah tewas di atas kasur tanpa mengenakan busana hanya tertutup kain selimut. 
 
"Saksi tetangga mendapati Widi sudah meninggal di dalam kamar kos dalam keadaan tanpa busana," ungkap Kapolsek Mengwi Kompol Ketut Adnyana TJ, pada Selasa 18 Februari 2025. 
 
Aparat kepolisian yang menerima infomasi ada penghuni kos tewas segera menuju ke lokasi dengan membawa tenaga medis. Setelah diperiksa, Widi Wicaksono dinyatakan tewas karena sakit. Hal ini diperkuat dari ditemukanya obat obatan didalam kamar. 
 
Petugas pun mengecek TKP, dan Widi Wicaksono diketahui kelahiran Jakarta 1981, tinggal di Lingkungan 1 Ranotana, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara.
 
Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSD Mangusada, Kapal, Mengwi untuk dititip sementara, sembari menunggu kepolisian berupaya menghubungi pihak keluarga.
 
Kompol Ketut Adnyana TJ menerangkan, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Manado, namun dinyatakan KTP korban bodong. 
 
Dijelaskanya, antara wajah dengan foto di KTP cocok sama, tapi data identitasnya ini yang ternyata tidak terdata. 
 
"Apakah dia sengaja membuat KTP palsu atau data dirubah hingga tidak terdata, itu kami belum bisa identifikasi," imbuhnya. 
 
Sehingga, sampai saat ini Polsek Mengwi tidak bisa mengetahui siapa keluarga dari korban ataupun menghubunginya. Terlebih, Widi hidup sendiri di Bali. Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui publikasi di media, ada keluarga atau kerabat yang dapat mengenali korban.
 
Diharapkannya, pihak keluarga segera datang untuk mengambil jenazahnya untuk dimakamkan dengan layak. Namun, apabila selama tiga hari kedepan tidak ada pihak yang mengakui dan menjemput, maka kepolisian akan memakamkan korban di pemakaman umum.
 
"Jadi, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memakamkan kalau tidak ada yang mengenali korban, tapi makamnya akan kami tandai, sehingga jika di kemudian hari ternyata ada yang mengakui, agar bisa diarahkan ke sana," tandasnya. R-005 
Scroll to Top