DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Tak hanya di situasi pandemi, menjaga kesehatan melalui asupan gizi yang cukup memang wajib hukumnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun di situasi pandemi seperti saat ini, mengonsumsi suplemen tambahan untuk menambah daya tahan tubuh menjadi pilihan untuk pemenuhan gizi yang ringkas. Lalu apa saja zat yang dibutuhkan tubuh?
Menurut Praktisi Kesehatan, dr Tanjung Subrata, salah satu zat yang cukup penting untuk dikonsumsi vitamin C, namun tentu saja dengan takaran dosis tertentu, yang berkisar antara 200-500 miligram per hari. Selain itu, vitamin lain yang perlu diperhatikan sebelum dikonsumsi adalah Vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini bersifat larut lemak, yang jika dikonsumsi secara berlebih akan susah terbuang.
"Berbeda dengan vitamin C dan B yang jika kelebihan konsumsinya akan dibuang oleh tubuh. Bukan berarti kita harus kelebihan, tapi mencari dosis pas itu kan susah. Saya lebih prefer vitaminnya itu dari daging dan sayur," ujarnya, Minggu (25/10/2020).
Namun, sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen untuk menambah vitamin, masyarakat harus memperhatikan beberapa cara, salah satunya tidak mengonsumsi suplemen vitamin C dan B dalam waktu yang bersamaan.
"Sementara itu, meskipun asupan vitamin kini bisa didapat melalui suplemen, asupan vitamin D misalnya, lebih bagus melalui sinar matahari jauh lebih penting. Dan juga, menjaga keseimbangan gizi melalui makanan. Daya gizi seimbang yang dimaksud adalah pemenuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air," jelas akademisi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Denpasar ini.
Lebih lanjut dr Tanjung mengatakan, kebanyakan makanan yang dikonsumsi masyarakat saat ini didominasi oleh karbohidrat dan lemak. Padahal, asupan karbohidrat dan lemak berlebih bisa berdampak buruk bagi tubuh. Dan juga, konsumsi sayur dan buah masih jauh lebih penting daripada konsumsi suplemen. (dar).
Menurut Praktisi Kesehatan, dr Tanjung Subrata, salah satu zat yang cukup penting untuk dikonsumsi vitamin C, namun tentu saja dengan takaran dosis tertentu, yang berkisar antara 200-500 miligram per hari. Selain itu, vitamin lain yang perlu diperhatikan sebelum dikonsumsi adalah Vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini bersifat larut lemak, yang jika dikonsumsi secara berlebih akan susah terbuang.
"Berbeda dengan vitamin C dan B yang jika kelebihan konsumsinya akan dibuang oleh tubuh. Bukan berarti kita harus kelebihan, tapi mencari dosis pas itu kan susah. Saya lebih prefer vitaminnya itu dari daging dan sayur," ujarnya, Minggu (25/10/2020).
Namun, sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen untuk menambah vitamin, masyarakat harus memperhatikan beberapa cara, salah satunya tidak mengonsumsi suplemen vitamin C dan B dalam waktu yang bersamaan.
"Sementara itu, meskipun asupan vitamin kini bisa didapat melalui suplemen, asupan vitamin D misalnya, lebih bagus melalui sinar matahari jauh lebih penting. Dan juga, menjaga keseimbangan gizi melalui makanan. Daya gizi seimbang yang dimaksud adalah pemenuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air," jelas akademisi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Denpasar ini.
Lebih lanjut dr Tanjung mengatakan, kebanyakan makanan yang dikonsumsi masyarakat saat ini didominasi oleh karbohidrat dan lemak. Padahal, asupan karbohidrat dan lemak berlebih bisa berdampak buruk bagi tubuh. Dan juga, konsumsi sayur dan buah masih jauh lebih penting daripada konsumsi suplemen. (dar).