Melukat, Pasutri Terseret Arus Pantai Klotok

SEMARAPURA-fajarbali.com | Isak tangis keluarga korban tenggelam di Pantai Watu Klotok, Klungkung Senin (23/4/2018) tak terbendung. Tak ada yang menduga, niat Nengah Karna (52) dan istrinya Ni Wayan Sutami (52) asal Dusun Semseman, Desa Sangkangunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem melukat (menyucikan diri) justru berakhir duka. Ni Wayan Sutami hilang terseret arus, demikian pula dua pencari batu sikat yang hendak menolongnya. 

Peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu, Nengah Karna dan Ni Wayan Sutami melukat di Pantai Watu Klotok. Karna mengatakan ingin memohon kesembuhan atas penyakit maag dan jatung yang sudah lama diderita oleh istrinya. "Saya datang ke pantai Watu Klotok untuk minta tamba (obat). Karena istri saya sakit maag dan jantung,” kisahnya.

Namun, ketika melukat dengan air laut, tiba-tiba ombak setinggi tiga meter menerjang. Dalam sekejap tubuh mereka pun terseret arus hingga ke tengah. Mulanya Karna sempat berupaya menyelamatkan istri dengan menarik tangannya. Tapi karena tarikan arus sangat kuat, genggangman tangannya pun terlepas.

"Saat itu istri saya terseret duluan dan saya mencoba menolongnya tapi sudah hilang dibawa ombak," ujar Nengah Karna terbata-bata. 

Perjuangan suami istri yang bergulat dengan ombak ini rupanya dilihat oleh dua orang pencari batu sikat. Yakni Wayan Budiastrawan (25) asal Desa Tojan dan Kadek Sudiasta alias Sobra (35) asal Desa Gelgel, Klungkung. Keduanya berhasil menyelamatkan Nengah Karna. Ironisnya, saat hendak menyelamatkan Wayan Sutami, kedua pencari batu sikat ini justru ikut terseret ke tengah laut. 

Penyelamat yang terdiri atas SAR dan Balawista yang ada di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan yang tiba di lokasi langsung melakukan pencarian dengan perahu karet dan boat. Pencarian difokuskan di tengah laut, hingga ke daratan. Tak hanya tim SAR, warga dan aparat kepolisian juga turut membantu. Tapi hingga menjelang sore korban belum berhasil ditemukan. (dia)
 

Scroll to Top