Industri penerbangan penuh dinamika dan terus berdetak, kesibukan orang yang datang dan pergi mewarnai berbagai bandara saat ini. Di Indonesia sejak tahun 2017 sebanyak 7 Bandara sudah buka 24 jam, dan 10 Bandara beroperasi hingga pukul 00.00, Tahun 2018 jumlah penumpang pesawat mencapai 116.654.624 orang.
Menurut data IATA, pada tahun 2036 Indonesia akan menjadi pasar penerbangan terbesar ke-4 dunia, dengan total penumpang pesawat 355 orang, dalam pembukaan The 4 th Asia-Europa Transport Minister Meeting di Nusa Dua, disebutkan Indonesia akan menjadi salah satu dari 10 pasar penerbangan terbesar tahun 2020 dan meningkat peringkat ke 6 tahun 2029.
Semua indikator mendorong permintaan untuk konektivitas global, dunia perlu bersiap untuk peningkatan penumpang dua kali lipat dalam 20 tahun mendatang. Dengan adanya transportasi, termasuk transportasi udara/pesawat lancar , maka perkembangan ekonomi dan pariwisata daerah akan merata dan lancar, perkembangan ekonomi daerah penting untuk menunjang perekonomian nasional.
Perkembangan transportasi udara sangat pesat, industri penerbangan, kebandaraan dan kedirgantaraan masuk dalam jajaran 10 pekerjaan dengan gaji tertinggi (USD 60.000 – 102.000/th).
Saat ini terdapat 15 Bandara yang baru, yaitu: Bandara Letung Anambas Riau, Bandara Namiwel Buru, Bandara Morowali Sulsel, Bandara Mianggas Sulut, Bandara Maratua Kaltim, Bandara Werur Papua Barat, Bandara Koroway Baru Papua, Bandara Kertajati Majalengka, Bandara Tabelan Kalbar, Bandara Samarinda Baru Kaltim, Bandara Pantar Alor, Bandara Muara Taweh Barito Utara, Bandara Siau Kep Sitaro, Bandara Tambelan Bintan, Bandara Buntu Kunik Toraja, ini diluar bandara yang sedang/akan dibangun yaitu: Bandara Bali Utara, Bandara New Yogyakarta, Bandara Kediri, Bandara Purbalingga, Bandara Indramayu. Dari data ini menunjukan peluang kerja dangat terbuka lebar bagi lulusan SMK Penerbangan Cakra Nusantara.
Peluang kerja lain yang tersedia diantaranya industri komponen pesawat udara (PTDI Bandung), industri peneliharaan pesawat udara (GMF, MMF, Koharmatau, ACS PT DI), Lembaga Penelitian dan Pengkajian (Puspitek/BPPT, Dislitbang AU, LAPAN), Lembaga Pendidikan (ITB, Univ Nurtanio, Univ Satya Dharma, STTKD, STTA, Politeknik Penerbangan), Kementerian Perhubungan, Industri Manufactur Global ( Embrarer Brasil, Boeing USA, Airbus Perancis).
Masa remaja usia awal adalah masa yang penuh kerawanan dan melenakan, design dan pola pengajaran yang sesuai dengan generasi revolusi industri 4.0 telah dan akan diaplikasikan disekolah ini misalnya: e learning, telekonfrence, virtual class, 3D iMax class, bilingual class, simulator, dan role play, dimana ini menunjang, mempermudah, mempercepat pemahaman dari yang tidak bisa menjadi bisa, pendidikan bukan hanya mendidik hanya yang pintar untuk menjadi lebih pintar.
Masa depan itu dijemput, bukan ditunggu, jika ingin sukses, keluarlah dari zona nyaman, terbang tinggilah seperti rajawali, jangan hanya berkicau dalam sangkar seperti pleci, Demikianlah salah satu karakter sikap yang tertanam dalam taruna taruni SMK Penerbangan Cakra Nusantara, pelopor pertama dan satu satunya di bali dan Terakreditasi A.
Prestasi telah menjadi budaya sejak lulusan angkatan pertama TA 2017/2018, selain lulus 100% dan 84% nilai UNBK diatas rata rata nilai Provinsi Bali, waktu tunggu lulusan kurang dari 6 bulan, menjadikan SMK Penerbangan Cakra Nusantara, pelopor pertama dan satu satunya di bali di bidang penerbangan formal menengah vokasi dan yang telah Terakreditasi A sebagai pilihan yang pas meraih cita cita di masa depan menuju generasi Indonesia Emas 2045.
Bagi yang akan melanjutkan juga tersedia berbagai macam beasiswa, diantaranya beasiswa bidik misi, dimana karena telah Terakreditasi A maka mempunyai hak kuota sebanyak 40% bagi yang akan melanjutkan ke PTN.
Alumni kami telah di terima di beberapa Universitas Penerbangan Baik Negeri maupun Swasta, yakni di STPI Curug Bogor, Universitas Nurtanio, Bandung, STTKD Yogyakarta, Universitas Utara Malaysia, Universitas Udayana dan lainnya.
Alumni atas nama Kohirunissa telah resmi menjadi Pramugari Maskapai Garuda Indonesia dan beberapa alumni bekerja di bandara.
Praktek langsung dengan pesawat dan alat praktek teknologi terkini, dilokasi dengan suasana kerja yang riil, akan menjadikan lulusan SMK Penerbangan Cakra Nusantara siap kerja dan lebih kompetitif, peserta didik tidak hanya mendapatkan teori dan praktek nyata, tetapi juga mendapatkan ilmu kehidupan, bagaimana belerja dengan aman, ilmu hubungan industrial sesama rekan kerja, komunikasi antara atasan dan bawahan, strategi menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan dimanapun berada, kompetensi ini akan melekat pada karakter lulusan karena sudah terbiasa berada di dunia usaha dan dunia industri sejak kelas X.
Dengan Kurikulum Nasional 2018, yang mengutamakan praktek 70%, dan teori 30%. SMK Penerbangan Cakra Nusantara membuka 4 jurusan yang bergerak di bidang penerbangan, kebandaraan dan kedirgantaraan diantaranya Airframe and Power Plant, Electrical Avionics, Teknik Transmisi dan Telekomunikasi (Penerbangan) dan Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran (Bandara). (ad/dj)