Ketua Pokdarwis Desa Kenderan, Made Arka, Selasa (11/8/2020) mejelaskan obyek wisata air terjun tersebut tidak jauh dari Pura Grya Sakti Manuaba. Untuk menikmati air terjun ini, pengunjung bisa berjalan kaki sekitar 15 menit sambil menikmati pemandangan alam sekitar. “Dari Pura Grya Sakti cukup berjalan kaki selama 15 menit, dalam perjalanan akan menikmati pemandangan alam,” jelas Made Arka. Berdampingan dengan air terjun, terdapat goa yang dinamai Goa Yeh Daha. “Gua ini sudah tua dan dikeramatkan oleh warga kami,” tambahnya.
Langkah yang dilakukan adalah mendapatkan serifikasi yang selanjutnya terus melakukan promosi wisata melalui Medsos. “Oleh Dinas Pariwisata, obyek kami sudah layak dikunjungi dan sudah memenuhi standar protocol kesehatan covid 19,” bebernya. Sedangkan setiap pengunjung digratiskan.
Made Arka sendiri menuturkan, air terjun tersebut memiliki keunikan tersendiri, karena percampuran beberapa sumber mata air. “Terdapat tujuh sumber mata air pada air terjun tersebut,” ungkapnya lagi. Dikatakannya juga, air terjun itu juga oleh sebagian masyarakat digunakan sebagai air suci untuk penyembuhan. Pada air terjun tersebut, terdapat tujuh tirta, terdiri dari Tirta Sangku, Tirta Sudamala, Tirta Sambung Dawa, Tirta Bulan, Tirta Dadapan, Tirta Gringsing dan Tirta Lindung Wesi. “Air terjun manuaba dipercayai memancarkan aura kesucian dan efek penyembuhan bagi yang mempercayainya,” sambungnya.
Sebagai air terjun, alirannya juga dimanfaatkan sebagai irigasi 11 subak yang ada di hilir. “Dari ketujuh campuhan tirta ini juga presentasi dari Campuhan Pitu dan menjadikan aliran airnya diyakini sebagai berkah kesuburan dan sarana Penglukatan Dasa Mala,” pungkasnya.(gds).