Marak Penginapan, Warga Pulau Oby Protes

(Last Updated On: 25/11/2019)

SINGARAJA – fajarbali.com | Lantaran lokasi Pulau Oby yang ada di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng dijadikan tempat mesum dan tempat café membuat warga masyarakat protes dengan turun kejalan dengan membawa spanduk, bener yang bertulisan memprotes akibat marak berdirinya beberapa penginapan dan café. Ratusan warga masyarakat turun kejalan mendatangi beberapa penginapan guna mendesak menutup penginapan dan café yang membuat nama jalan Pulau Oby sebagai pusat esek-esek, Minggu (24/11/2019).

 

Ratusan warga Kelurahan Banyuning melurug sejumlah penginapan dan cafe yang beroperasi di kawasan Pulau Oby, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng. Mereka menolak keberadaan penginapan dan cafe yang disinyalir menjadi tempat mesum dan meminta pengelola untuk segera menutupnya.”Kami harapkan kepada pemilik penginapan dan café segera menutup tempat maksiat yang ada disini,”ucap beberapa warga masyarakat yang dibarengi teriak para masyarakat yang turun kejalan. Saat beraksi, warga sudah menyiapkan sejumlah poster yang berisi penolakan.

Diantaranya poster bertuliskan “Tutup Café dan Penginapan. Ada pula poster berbunyi “Tolak Duktang tak berSKLD” dan “Selamatkan Banyuning dari Prostitusi”. Aksi penolakan pertama dilakukan dengan mendatangi di sebuah café yang beroperasi di Jalan Pulau Oby. Disana mayarakat meminta agar pengelola café segera menutup usahanya, karena dinilai meresahkan masyarakat. Selanjutnya massa bergeser ke sejumlah penginapan yang masih berlokasi di sepanjang ruas Jalan Pulau Oby, dengan berjalan kaki. Tuntutannya pun sama.

Mereka meminta pengelola penginapan untuk segera mencabut papan nama penginapan dan menutup usaha menyediakan lokasi esek-esek. Namun sayang, saat mendatangi penginapan, massa tidak menemukan pemilik penginapan. Hanya bertemu dengan penjaganya saja.”Kami warga masyarakat menolak dengan adanya penginapan dan café ditempat kami. Kami meminta dengan baik agar seluruh penginapan dan café yang ada di wilayah kami ditutup. Kami menjaga nama lingkungan kami dan kami tidak akan biarkan ada pengerusak masuk,” kata Made Ariyasa pimpinan aksi demo kepada penjaga penginapan.

Dalam aksi tersebut juga dilakukan penggerebekan yang dilakukan dibeberapa penginapan dan hasilnya beberapa pasangan bukan suami istri kedapatan sedang mesum didalam kamar namun hal itu hanya diberikan peringatan untuk tidak dating lagi ke penginapan yang ada di kawasan Jalan Pulau Oby. Bahkan yang menarik dalam penggerebekan yang dilakukan masyarakat juga mendapati salah satu perbekel aktif yang ada di Kecamatan Sawan sedang asik bermain lender dikamar salah satu penginapan yang ada di jalan Pulau Oby.

Kepada awak media, Made Aryasa mengatakan jika masyarakat Banyuning Timur sejatinya sudah lama menolak keberadaan penginapan yang berada di seputaran Pulau Oby. Warga sebut Ariyasa sempat bersurat kepada pihak kelurahan. Namun hingga kini tidak ditindaklanjuti. Akhinya masyarakat yang sudah gerah mengambil sikap untuk langsung turun sendiri melakukan penolakan.”Kami tidak ingin wilayah Banyuning Timur ini dijadikan tempat prostitusi. Sudah sering muncul di media massa beberapa kali, ada penggerebekan pasangan selingkuh di Pulau Oby. Pernah juga ada yang ditemukan meninggal di lokasi penginapan. ini sangat kami sayangkan,”keluh Ariyasa sembari mengatakan kalau total penginapan yang ada  sebanyak 9 hingga 10 penginapan dua café dan tempat massage plus-plus yang beroprasi. Sementara itu Camat Buleleng, Gede Dodik Oktiva Aksara yang turut hadir mendampingi aksi masyarakat menyebut jika sebagian besar penginapan termasuk café yang beroperasi di kawasan Pulau Oby tidak mengantongi ijin. Menurutnya, aksi tersebut merupakan spontanitas masyarakat setempat yang geram atas lokasi esek-esek ini.

”Kami akan tindaklanjuti dengan mengundang instansi terkait utnuk melakukan rapat untuk mengambil langkah preventif. Termasuk secepatnya akan melayangkan surat untuk menutup sementara semua aktivitas penginapan di Pulau Oby,”jelasnya. Selama ini pihaknya juga sudah melakukan pembinaan secara etika terhadap pengelola penginapan agar tidak menyediakan tempat bagi pasangan bukan suami istri untuk berbuat mesum.”Segera akan dikordinasikan dengan tim yustisi untuk melakukan langkah permanen,” jelasnya. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Aksi Penipuan Penerimaan CPNS BKPSDM Masyarakat Jagan Tergiur Dengan Janji

Sen Nov 25 , 2019
Dibaca: 10 (Last Updated On: 25/11/2019)SINGARAJA – fajarbali.com | Adanya laporan dari warga masyarakat terkait dengan penipuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilaportkan oleh Nyoman Renasih (61) bersama putranya Ida Bagus Indra Kusuma warga masyarakat Banjar Dinas Klocing, Desa Kerobokan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang telah diadukan ke Mapolres Buleleng, Jumat […]

Berita Lainnya