Main Keroyok, Puluhan Pemuda Sumba Diamankan Polisi

u6-IMG_20251030_182830
Ilustrasi pengeroyokan di Bali.
DENPASAR -fajarbali.com |Puluhan pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeroyok seorang buruh proyek bernama Mochammad Saiful (41) hingga terkapar di jalan berdarah-darah. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di sebelah barat perempatan Merpati, Denpasar Barat, pada Rabu 29 Oktober 2025 sekitar 18.30 Wita. 
 
Dari kejadian tersebut, korban Saiful asal Jombang, Jawa Timur, mengalami luka terbuka pada pelipis kiri, mata kiri bengkak, luka gores pada perut, memar dan lecet pada punggung bagian kiri, lebam pada pundak, dan kepala bagian kiri bengkak. 
 
"Korban dipukul dan dikeroyok para pelaku dengan menggunakan tangan kosong, besi, dan benda tumpul lainnya," beber Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol Ketut Sukadi, pada Kamis 30 Oktober 2025. 
 
Kompol Sukadi menyebutkan identitas para pelaku yang mengeroyok korban sudah dikantongi yakni Maksi, Okta, Pranata, Dion, Anzel, Ardi, Yos, Marten, Kandi, Mel, Man, dan Melki. 
 
Seluruh terduga pelaku merupakan buruh proyek asal Sumba Barat Daya, NTT yang bekerja di UD Surya Indah Abadi. Dari belasan pelaku, 3 orang diduga sebagai otak pelaku yang menghajar korban hingga babak belur. 
 
"Insiden pengeroyokan terjadi diduga karena saling salip mobil," ungkapnya. 
 
Diterangkanya, sebelum pengeroyokan para pelaku dan korban sama-sama datang dari arah Kuta Selatan, melintas di Jalan Sunset Road, Kuta. 
 
Diketahui, korban bersama delapan orang temannya naik mobil pick up DK 8651 FO. Mereka pulang kerja dari Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung hendak menuju ke Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung. 
 
Sedangkan puluhan pelaku mengendarai mobil truk DK 8179 AJ. Ketika melintas di Jalan Sunset Road, Kuta, mobil yang ditumpangi korban berada dalam posisi di depan. Setiba di perempatan Jalan Sunset Road - Jalan Imam Bonjol, kedua mobil itu sama-sama belok kanan menuju Jalan Imam Bonjol, Denpasar Barat. 
 
Nah, ketika berbelok ke Jalan Imam Bonjol, mobil truk DK 8179 AJ yang dikemudikan Kandi menyalip mobil pick up DK 8651 FO dengan cara mempetnya secara ugal-ugalan. Akibatnya, lalu lintas macet total. 
 
Merasa disalip, sontak korban dan teman-temannya berteriak marah. Mereka turun dari mobil menghampiri sopir mobil truk tersebut. Mereka mengedor-gedor pintu truk pada bagian sopir. Namun sopir truk (Kandi, red) saat itu menutup pintu mobil lalu jalan. 
 
Korban dan rekan-rekannya saat itu beranggapan masalah itu sudah selesai. Ternyata, saat itu Kandi menghubungi bosnya berinisial Gamih (37) dan melaporkan mereka diserang orang tak dikenal. 
 
Menerima laporan itu Gamih menyuruh dua orang karyawan lain yang juga sama-sama dari Sumba Barat Daya. NTT untuk jemput Kandi dan temannya. Kedua orang suruhan itu diperintahkan untuk mengarahkan Kandi mencari pos Polisi untuk buat laporan. 
 
"Dua orang yang diutus saat itu masing-masing berinisial YNA dan ST. Saat tiba di lokasi, kedua saksi melihat Kandi dan teman-temannya sedang mengeroyok korban," ungkap Kompol Sukadi. 
 
Namun ada keterangan sedikit berbeda dari korban Saiful. Korban membenarkan bahwa dia sempat memarahi sopir truk, Kandi saat melintas di Perempatan Jalan Raya Imam Bonjol - Jalan Raya Sunset Road. 
 
Hal itu dilakukan secara spontan, karena mobil yang dikemudikan Kandi tiba-tiba memotong jalur. Pada saat itu Kandi minta maaf dan korban menganggap masalah sudah selesai. 
 
Tapi setiba di perempatan Jalan Mahendradatta - Jalan Merpati, Denpasar, tiba-tiba mereka diserang orang tak dikenal yang mengendarai lima sepeda motor, bukan satu motor seperti keterangan bos para pelaku (Gamih). Pengendara sepeda motor itu melempar menggunakan batu dan memukul mobil pakai besi. 
 
Lantaran takut, sopir mobil pick up berhenti di tengah jalan, lalu kabur bersama penumpang lainnya untuk menyelamatkan diri. Mereka bersembunyi ke rumah warga sekitar TKP.
 
"Sedangkan korban saat itu turun dari mobil mau melerai temannya yang dipukul oleh pelaku, namun korban balik dikeroyok oleh para pelaku menggunakan besi dan tangan hingga terjatuh ke aspal," ungkap Kompol Sukadi. 
 
Keributan itu didengar personel Polsek Denpasar Barat yang bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian. Sebanyak 23 orang diamankan. 
 
"Dari pihak pelaku diamankan 23 orang dan pihak korban 9 orang. Keterangan mereka masih didalami oleh personel Polsek Denpasar Barat," pungkasnya. R-005 

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top