Hujan lebat di Bangli membuat tebing berketinggian 20 meter, Minggu (31/12/2017) longsor.
BANGLI-fajarbali.com | Ambrolnya tebing ini juga menyeret tembok rumah milik I Nyoman Suryawan, warga Desa Demulih, Susut, Bangli. Lantaran tebing yang longsor merupakan jalan setapak, yang selama ini dimanfaatkan sekitar 96 jiwa penduduk ikut jebol, mengakibatkan warga tersebut kini terisolir.
Pantauan di lokasi, ambrolnya tanah dan tembok rumah ini mengakibatkan gerase mobil milik pengusaha jamu tradisional I Wayan Widana hancur. Material tembok juga menimpa mobil korban sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah. Masih beruntung lokasi dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Korban, Nyoman Suryawan, menuturkan, kejadiannya sekitar pukul 11.00, dimana saat kejadian sempat terdengar suara gemuruh. Setelah dilakukan pengecekan, suara itu ternyata berasal dari banguannnya yang terseret longsor kemudian menimpa grease beratap seng dibawahnya. “Saat kejadian memang tidak turun hujan, namun tiba-tiba tanah longsor. Kemungkinan ambrol tanah ini akibat dampak hujan sebelumnya,”ujar Suryawan.
Dijelaskan, tebing diskitar lokasi bangunannya memang sangat labil. Pasalnya, beberapa kali tanah sempat longsor namun ukuranya kecil. “Beberapa hari lalu tanah disebelah utara lokasi juga jebol,”jelasnya. Lanjut menambahkan, untuk mengatasi ambrol sebelumnya pihaknya telah melakukan pembetonan dan membuat anak tangga, yang dananya bersumber dari reses mantan anggota DPRD Bangli IB. Santosa.
“Nah jalan inilah yang kini ambrol,”ujar Suryawan. Terkait dengan kejadian ini, Suryawan berharap ada perhatian dari Pemkab Bangli. Mengingat jebolnya jalan ini membuat 12 KK menjadi terisolir. Karena tidak ada jalan alternatif untuk menuju rumahnya masing-masing. Kalau pun ada di sebelah utara, lokasi pemukinan itu adalah tanah milik orang lain sehingga masih memerlukan proses panjang. “Untuk membuat senderan membutuhkan biaya tinggi. Jadi kami sangat berharap ada perhatian pemerintah,”pintanya. (sum)