Lomba Dharma Gita Widyasaba Se-Kecamatan Buleleng, Upaya Tumbuhkan Nilai-Nilai Adat, Budaya dan Agama

WhatsApp Image 2025-06-26 at 15.24.07_ab5c1ad9
Lomba dharma gita

Loading

BULELENG-fajarbali.com | Dalam semangat memperingati Bulan Bung Karno, Kecamatan Buleleng bersama Widyasaba menggelar Lomba Dharma Gita se-Kecamatan Buleleng dengan tema "Jayananda Dharma Sakti" yang berlangsung di Gedung Serba Guna Citta Karya Graha Kantor Lurah Banjar Jawa, Kamis (27/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam pelestarian seni, adat, dan budaya yang berlandaskan ajaran agama Hindu.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Fungsional Ahli Muda Sejarah dan Cagar Budaya, Made Sukanara. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pelestarian Dharma Gita sebagai bagian dari upaya menjaga warisan budaya yang sarat makna religius dan spiritual.“Kegiatan ini adalah bagian dari pelestarian seni dan budaya yang diwarnai oleh nilai-nilai agama Hindu. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya berlangsung hari ini, tetapi bisa menjadi program tahunan, bahkan ditingkatkan ke jenjang yang lebih luas,” ujar Sukanara.

Ia juga menyampaikan bahwa meskipun terkendala anggaran, kegiatan seperti ini harus tetap dijaga eksistensinya karena memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan upacara keagamaan dan pembentukan karakter umat, khususnya generasi muda Hindu.

Sementara itu, Camat Buleleng I Made Dwi Adnyana menyampaikan bahwa pelaksanaan lomba Dharma Gita kali ini sangat tepat momentumnya karena beririsan dengan ajaran Trisakti Bung Karno, khususnya aspek berkepribadian dalam kebudayaan.“Kegiatan ini tidak hanya soal meraih juara, tetapi lebih penting adalah membentuk karakter dan kepribadian peserta berdasarkan nilai-nilai luhur dalam ajaran agama Hindu, terutama melalui penghayatan terhadap sloka dan kekawin,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya komitmen dari para peserta, terutama yang telah mengikuti technical meeting, untuk mengikuti kegiatan sampai tuntas. Selain itu, ia berpesan kepada para dewan juri untuk melakukan penilaian secara objektif, mengingat hasil dari lomba ini akan menjadi bahan seleksi untuk mengikuti ajang yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Pedagang Dibatasi, Harga Cabai dan Bungkilan Naik, Merebaknya Covid 19 Harga Jahe di Pasaran Naik 200 Persen

Secara teknis, Ketua Panitia, Nyoman Mawan, menjelaskan bahwa lomba ini diikuti oleh 12 pasang peserta yang berasal dari desa adat/pakraman di wilayah Kecamatan Buleleng. Para pemenang akan memperoleh uang pembinaan dan piagam penghargaan untuk Juara I, II, III, serta Harapan I, II, III yang seluruhnya bersumber dari APBD Kecamatan Buleleng.”Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai luhur budaya Hindu, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap tradisi dan kearifan lokal yang menjadi identitas kuat masyarakat Bali,”tutup Mawan. @gus

Scroll to Top