Lomba Debat Bahasa Inggris Poltekkes Denpasar 2018

DENPASAR-fajarbali.com | Scientific Competition of Poltekees Denpasar (SNIPER) menggelar lomba debat bahasa Inggris bertema ‘The Implementation of Indonesian Culture to Achieve Succesin Healty Living Community Movement’ di Auditorium Kampus setempat, 3-4 Maret 2018. Selain menjadi agenda rutin, momentum debat bahasa internasional ini juga salah satu persiapan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar menuju Rintisan Kelas Internasional.



Poltekkes Denpasar yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ditunjuk menjadi rintisan kelas internasional bersama 5 poltekkes lainnya di seluruh Indonesia dari 38 Poltekkes yang ada. Demikian disampaikan Pudir III Poltekkes Denpasar I Nyoman Gejir, S.Si.T, M.Kes., seizin Direktur AA Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH., usai membuka lomba.
Ditamabahkan, untuk mewujudkan komitmen itu, kemampuan berbahasa inggiris civitas akademika Poltekkes Denpasar tak bisa ditawar lagi. Mulai dari kemampuan bahasa Inggris Dosen, tenaga administrasi, serta proses pembelajaran. “Untuk mematangkan itu, kami sudah diundang ke Charles Darwin University beberapa waktu lalu untuk studi banding. Kita prioritaskan dulu jurusan Keperawatan. Tujuan lomba ini salah satunya menuju kelas internasional,” imbuh Gejir.



Selain bahasa Inggris, Gejir menyebut, bahasa asing lain yang tak kalah penting adalah bahasa Jepang. Menurut dia, para lulusan Poltekkes Denpasar sangat diminati oleh Negara berjuluk Matahari Terbit itu. Terbukti sejumlah alumni Poltekkes Denpasar telah bekerja di sana. Sebagai persiapan, lembaga memberikan mata kuliah bahasa Jepang dari semester satu hingga empat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Lomba Debat, Trisna Handayani menyebut, tujuan dilaksanakannya lomba ini, pertama menambah wawasan peserta tentang perkembangan budaya di Indonesia dalam mensukseskan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas),  menambah wawasan bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat mempersiapkan generasi yang unggul, serta siap mengimbangi perkembangan budaya di bidang kesehatan melalui program pemerintah, dan untuk menjalankan program kerja MPM dan BEM.
Ia berharap, dengan dilaksanakannya lomba ini, mampu memberi hal positif bagi generasi muda (peserta), institusi pendidikan dan pemerintah (pemangku kebijakan.  “Bagi generasi muda, lomba ini dapat memperluas wawasan tentang implementasi budaya di bidang kesehatan untuk mencapai germas. Bagi pemerintah, lomba ini dapat dijadikan referensi untuk mensosialisasikan kesehatan masyarakat, sedangkan bagi institusi pendidikan, lomba ini dapat dijadikan sarana edukasi mahasiswa dalam mengimplementasikan budaya Indonesia di bidang kesehatan,” ujar Trisna.
Terkait jumlah peserta lomba debat, mahasiswi semester IV Kebidanan ini mengatakan,  terdiri dari 42 orang yang terbagi menjadi 14 tim (1 tim, 3 orang). Peserta, lanjut Trisna, berasal dari mahasiswa/wi seluruh jurusan di lingkungan Poltekkes Denpasar, serta dari perguruan tinggi kesehatan negeri/swasta se-Bali. lebih jauh ia menyampaikan, Juara 1 diraih tim dari Jurusan Analis (Tim B), juara 2 Jurusan Keperawatan (Tim B), dan Juara 3 diraih Jurusan Kebidanan (Tim A). W-009