https://www.traditionrolex.com/27 Libur Akhir Tahun, Tingkat Hunian Hotel Capai 40 Persen lebih - FAJAR BALI
 

Libur Akhir Tahun, Tingkat Hunian Hotel Capai 40 Persen lebih

(Last Updated On: 04/01/2021)

AMLAPURA – fajarbali.com | Meski masih dalam suasana pandemic covid-19 yag diberlakukanya aturan yang cukup ketat protocol pencegahan covid-19 diterapkan untuk pelaku perjalanan wisatawan, namun tingkat hunian hotel dan penginapan di kabupaten Karangasem masih bertahan diatas 40 persen.

Hanya saja, hunian hotel dan penginapan ini lebih banyak di dominasi oleh warga local tepatnya warga dari luar kabupaten Karangasem yang menghabiskan libur akhir tahun di sejumlah hotel dan penginapan di Karangasem.

 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Karangasem I Wayan Kariasa,Minggu (3/1/2021) mengakui, pihaknya sempat pesimis liburan akhir tahun akan berpengaruh kenaikan okupansi atau tingkat hunian penginapan maupun hotel mengingat diberlakuknya dengan ketat protocol pencegahan covid-19 dan juga masih dilanda pandemic covid-19. “Sempat ada keraguan juga akhir tahun ini akan berpengaruh dengan tingkat okupansi atau tingkat hunian penginapan maupun hotel,” ujarnya.

 

Namun, sebut Kariasa, beberapa hotel yang tetap buka telah mendapatkan kunjungan tamu di tanggal 31 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021. Tamu-tamu tersebut, katanya lagi, sebagian besar berasal dari warga luar Karangasem yang menghabiskan malam tahun baru di Karangasem. “Selama beberapa hari ini, tingkat hunian tembus di atas 40 persen,itu tentu diluar prediksi kami,” ujarnya lagi.

 

Terdongkraknya hunian sejumlah hotel dan penginapan di Karangasem ini, sebut Kariasa, lebih dikarenakan masyarakat ingin menikmati liburan dengan melihat kawasan Candidasa, Kecamatan Karangasem yang terkenal dengan kawasan pantai, hingga Amed, dan Sidemen yang juga menawarkan panorama yang tak kalah menariknya juga. “Memang tidak semua hotel yang buka lantaran terbentur anggaran operasional,” ujarnya lagi.

 

Kariasa menduga, ramainya tamu yang menginap di Karangasem yang merayakan pergantian tahun baru 2021 ini, kemungkinan disebabkan oleh keinginan masyarakat yang ingin menikmati malam pergantian untuk menghindari kerumuman. “Kemungkinan juga mereka ingin merayakan pergantian tahun ditempat yang tidak terlalu ramai,mengingat masih dalam masa pandemic covid-19,” ucapnya lagi. (bud).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Berharap Optimalisasi Rumah Produksi Hewan dan Pengembangan Pariwisata

Sen Jan 4 , 2021
Dibaca: 15 (Last Updated On: 04/01/2021)AMLAPURA – fajarbali.com | Desa Pempatan Kecamatan Rendang,Karangasem merupakan salah satu desa penghasil sapi Bali terbesar di Karangasem.  Save as PDF

Berita Lainnya