KPPG Bali Gelar Pelatihan Pelatihan Mejejahitan Banten

Loading

DENPASAR–sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Bulan April lalu dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tanggal 02 Mei ini, Partai Golkar Bali menggelar kegiatan guna meningkatkan produktifitas para kader. Yakni dengan pelatihan Mejajaitan Banten. Acara yang diinisiasi oleh Kesatuan Perempuan Partai Golkar Bali (KPPG), kegiatan tersebut berlangsung di Wantilan Partai Golkar Bali, Minggu (02/05/2021).
 

Para kader yang didominasi para perempuan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam memahami bentuk, fungsi, dan makna dari sebuah banten. Selain itu juga untuk menyiapkan diri agar perempuan partai Golkar mampu menjadi instruktur mejejaitan di wilayahnya masing-masing.

“Pelatihan instruktur mejejaitan banten ini pesertnya dari Kartini Golkar semua. Sebab Kartini Golkar nantinya supaya menjadi pelita senantiasa ada di sisi masyarakat,” kata Ketua KPPG Bali Gusti Ayu Putu Ardaba Korry saat memberikan sambutan.

Baca Juga :
Kader PAN Bali ‘Bedol Desa’ ke Partai Ummat
Covid-19 di Buleleng, Sebanyak 30 Orang Konfirmasi Baru, Satu Meninggal Dunia


KPPG Bali dalam pelaksanaannya melibatkan IIPG (Ikatan Istri Partai Golkar) se-Bali sekurang-kurangnya diikuti 100 peserta. Ternyata, dari sebagian kader masih belum memahami secara detail tentang fungsi dan makna dari beberapa unsur kelengkapan yang terdapat banten tersebut. Diharapkan, para kader yang telah mengikuti pelatihan dapat menularkan dan menjadi instruktur di setiap DPD II yang menjadi wilayahnya.

“Kekayaan sifatnya sementara, jabatan sifatnya sementara, dan menjadi orang bernilai dalam membantu orang lain tiada tara. Bagaimana perempuan Golkar memahami menjaga lokal genius di Bali jangan sampai lupa makna dari banten. Sebab tugas perempuan Golkar Bali bukan hanya saja sebagai istri saja,” akunya

Disisi lain, Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menyatakan, apa yang dilakukan oleh KPPG Bali merupakan bentuk untuk meningkatkan Tattwa, Susila dan Upakara para perempuan Golkar. “Sebagai perempuan melakukan tugas-tugas dalam rumah tangga itu dilakukan secara  sinergis. Harus dibekali ini juga (cara membuat banten,Red) sebagai tugasnya beryadnya dalam khidupan bermasyarakat terutama pada Tattwa, Susila dan Upakara,” katanya.

Menurutnya, selama ini banyak masyarakat yang tahu dengan banten. Akan tetapi belum mengerti makna dari Upakara itu sendiri. Dengan demikian, apa yang  dihaturkan itu akan bermakna,  jika dilakukan atau membuat sendiri dengan pendalaman  fungsi dan maknanya. Sehingga bisa ditularkan kepada masyarakat.

“Jika diibaratkan kalau perempuan Golkar ini menguning seperti padi. Kalau padi menguning, panen  pasti akan tiba yang membuat kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (her)
Scroll to Top