Konsultan Arsitektur Cabuli Anak Angkat Kekasihnya Sebanyak Dua Kali

IMG_20250801_211419
Ilustrasi pencabulan anak.

Loading

DENPASAR -fajarbali.com |Pria berinisial GN (50) sungguh keterlaluan. Konsultan Arsitektur ini tega mencabuli anak angkat dari kekasihnya sendiri sebanyak dua kali, saat ibunya DK (39) pulang ke kampung Jawa Timur. Korban FN (19) mengaku aksi bejat pelaku dilakukan di dalam kamar kos sebanyak dua kali, yakni pada Rabu 11 Juni 2025 dan Kamis 17 July 2025. 
 
Diketahui, FN sejak lama tinggal bersama ibu angkatnya hingga remaja. Belum lama ini, sang ibu angkat, DK, berangkat ke Jawa sekitar pukul 03.00 Wita. Kejadian terjadi pada saat korban FN sedang berada di kamar kos. 
 
Di kamar kos itu ada pelaku yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Remaja belia ini kemudian mendengar curhatan pelaku yang berpura-pura ingin berbagi cerita masa lalunya yang menyedihkan. 
 
Nahas, momen curhat tersebut berubah menjadi petaka bagi korban. Konsultan Arsitek itu memeluk korban dengan alasan memberi penghiburan. Namun lama kelamaan perbuatan pelaku mengarah ke perlakuan tidak senonoh. 
 
"Terduga pelaku meminta hal-hal tak senonoh dengan dalih "balas budi" karena sudah memberikan uang jajan ke korban sejak lama," ungkap sumber, pada Jumat 1 Agustus 2025. 
 
Tidak terima mendapat perlakuan itu, korban berontak dan melawan. Ia lantas membangunkan adik angkatnya AK (17) yang tidur sekamar dengannya. Perbuatan tercela tersebut gagal karena korban pergi mengantar adik angkatnya ke sekolah. 
 
Namun setelah pulang mengantar adiknya, pelaku kembali melancarkan aksi bejatnya saat korban mengenakan pakaian usai mandi. Pelaku langsung memeluk korban dari belakang. Ia meraba-raba tubuh korban dan membuka pakaiannya secara paksa, menyeret dan membantingnya ke kasur. 
 
Akibatnya korban menangis. Pelaku justru mengancam dan meminta korban menuruti kemauanya. Namun gadis yatim piatu ini tetap tidak mau. Ia terus melawan dengan cara meronta-ronta dan menekuk kaki, agar tidak ada celah bagi pelaku menyentuh kemaluannya.
 
Namun pelaku tidak berhenti beraksi. Otak mesumnya memaksa korban untuk mempermainkan kemaluannya hingga mengeluarkan cairan putih. Setelah itu pelaku pergi dari kamar. Kejadian pertama ini tidak dilaporkan korban ke ibu angkatnya karena takut ancaman pelaku. 
 
Kejadian kedua terjadi malam hari sekitar pukul 22.00 Wita saat ibu angkatnya kembali pulang ke Jawa. Terlapor masuk ke dalam kamar hanya mengenakan pakaian dalam (CD). Korban lantas ketakutan dan kabur dari kamar. Namun, pelaku menarik dan membantingnya ke kasur. Kejadian pelecehan kedua kalinya terjadi.
 
Selain itu, korban mengalami tekanan psikis berat akhirnya memutuskan meninggalkan rumah kosnya, pada Senin 21 Juli 2025. Ia lalu melapor ke Unit PPA Polresta Denpasar pada Rabu, 30 Juli 2025. Bahkan, korban sedang mencari pendampingan hukum dan psikologis. 
 
"Korban mengalami trauma dan syok. Saat ini, polisi tengah mendalami laporan tersebut dan memanggil sejumlah saksi," ungkap sumber. 
 
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Laorens Rajamangapul Heselo., S.IK., M.H., membenarkan telah menerima laporan pengaduan. Dijelaskanya kasus ini masih didalami. 
 
"Laporan pengaduan sudah diterima dan proses penyelidikan sedang berjalan," singkat mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini. R-005 
Scroll to Top