GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan khususnya sampah plastik di banjar-banjar. Akhirnya Komunitas Sampat berinisiatif melakukan sosialisasi akan bahaya sampah pada usia dini khususnya pada murid SD. Usaha ini dilakukan untuk menanamkan kepedulian lingkungan serta pengelolaan sampah plastik dengan baik dan bisa mengetahui sampah plastik dan sampah organik, dimana pengelolaannya bisa menguntungkan para murid tersebut.
Ketua Komunitas Sampat, I Wayan Rah Ambara menjelaskan, Komunitas Sampat yang beralamat di Banjar Tibekauh, Payangan, Gianyar. Merayakan hari jadinya secara sederhana, bahkan dekorasi yang ditampilkan dihadapan undangan dibuat dengan bahan-bahan organik sebagai hiasan. Sehingga ketika acara usai dekorasi yang kami buat tidak berbahaya untuk lingkungan sekitar, bahkan sampah dari dekorasi tersebut bisa digunakan kembali menjadi pupuk organik. Bahkan alat-alat hidangan yang kami sajikan tanpa menggunakan bahan plastik.
"Perayaan yang kami buat disini untuk menunjukan kepada semua lapisan masyarakat agar bisa menggunakan bahan-bahan organik sebagai bahan untuk membuat hiasan. Dan hidangan yang kami sajikan secara prasmanan agar kita bisa menyajikan hidangan tanpa menggunakan bahan plastik, yang sekali pakai atau single use," jelasnya Kamis (13/8/2020).
Rah Ambara berharap, dengan adanya kepedulian yang cukup tinggi akan bahaya sampah plastik, Komunitas Sampat beserta komunitas lainnya yang peduli lingkungan berharap kepada Gubernur Bali, Wayan Koster untuk memperdulikan serta memperhatikan para komunitas tersebut. Pasalnya, campur tangan Gubernur Bali sangat diperlukan sekali, untuk terus memberikan edukasi ke masyarakat Bali akan bahaya sampah plastik.
"Saya harap Gubernur Bali, Wayan Koster untuk bisa memperdulikan kembali kepada para komunitas peduli lingkungan, baik itu berupa bimbingan pelatihan daur ulang sampah plastik," harapnya seraya menambahkan peduli lingkungan sangat penting, tetapi lebih bagus lagi ketika mereka bisa melakukan daur ulang sampah plastik menjadi nilai tambah yang ekonomis untuk para warga sekitar. (kdp).
Ketua Komunitas Sampat, I Wayan Rah Ambara menjelaskan, Komunitas Sampat yang beralamat di Banjar Tibekauh, Payangan, Gianyar. Merayakan hari jadinya secara sederhana, bahkan dekorasi yang ditampilkan dihadapan undangan dibuat dengan bahan-bahan organik sebagai hiasan. Sehingga ketika acara usai dekorasi yang kami buat tidak berbahaya untuk lingkungan sekitar, bahkan sampah dari dekorasi tersebut bisa digunakan kembali menjadi pupuk organik. Bahkan alat-alat hidangan yang kami sajikan tanpa menggunakan bahan plastik.
"Perayaan yang kami buat disini untuk menunjukan kepada semua lapisan masyarakat agar bisa menggunakan bahan-bahan organik sebagai bahan untuk membuat hiasan. Dan hidangan yang kami sajikan secara prasmanan agar kita bisa menyajikan hidangan tanpa menggunakan bahan plastik, yang sekali pakai atau single use," jelasnya Kamis (13/8/2020).
Rah Ambara berharap, dengan adanya kepedulian yang cukup tinggi akan bahaya sampah plastik, Komunitas Sampat beserta komunitas lainnya yang peduli lingkungan berharap kepada Gubernur Bali, Wayan Koster untuk memperdulikan serta memperhatikan para komunitas tersebut. Pasalnya, campur tangan Gubernur Bali sangat diperlukan sekali, untuk terus memberikan edukasi ke masyarakat Bali akan bahaya sampah plastik.
"Saya harap Gubernur Bali, Wayan Koster untuk bisa memperdulikan kembali kepada para komunitas peduli lingkungan, baik itu berupa bimbingan pelatihan daur ulang sampah plastik," harapnya seraya menambahkan peduli lingkungan sangat penting, tetapi lebih bagus lagi ketika mereka bisa melakukan daur ulang sampah plastik menjadi nilai tambah yang ekonomis untuk para warga sekitar. (kdp).