Denpasar -fajarbali.com |Pembangunan proyek Pelabuhan Laut Sanur yang menghubungkan kawasan Segitiga Emas yakni Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan tampaknya molor dari target yang ditentukan. Dari target yang harusnya Bulan Juli 2021 akan mundur beberapa bulan, yakni Oktober 2021.
Molornya target selesai pembangunan tersebut tentunya disesali oleh masyarakat. Mengingat, masyarakat sangat berharap dengan adanya konektivitas dikawasan Segitiga Emas tersebut dinilai akan mampu meningkatkan perekonomian serta mempermudah akses dalam melakukan spiritual.
Menyikapi hal itu, Komisi III DPRD Bali membidangi Infrastruktur menyatakan, pihaknya mengharapkan pembangunan Pelabuhan di kawasan Segitiga Emas tersebut bisa rampung sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca Juga :
Beli Tembakau Gorilla Lewat Online, Pemuda Asal Jimbaran Diringkus
Diminta Bijak Bermedsos, Puluhan Anggota Polwan Polresta Denpasar Diperiksa Propam
“Dewan tentu berharap agar pelabuhan dapat selesai dan beroperasi sesuai target,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Minggu (25/07/2021).
Menurutnya, molornya dari target pembangunan yang telah ditetapkan lantaran adanya perubahan Design berupa style Bali di Pelabuhan Sampalan yang berada di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung tersebut. Meski demikian, pihaknya dapat memaklumi kondisi tersebut.
“Hanya sesuai yang kami amati atas adanya perubahan desain terkait style bali beberapa waktu lalu, keterlambatan penyelesaian merupakan keniscayaan namun masih dalam koridor 1 tahun anggaran yang sama, secara tata laksana proyek tentu ada yang namanya perbaikan dan penyesuaian waktu,” tandasnya.
Sebagai Legislatif, Adhi Ardhana mengaku tetap akan mendesak proyek pembangunan tersebut untuk selesai dengan target yang telah ditetapkan. Supaya pada tahun 2022 mendatang, Pelabuhan bisa resmi beroperasi melayani masyarakat.
“Semakin cepat beroperasi maka semakin cepat salah satu penghubung pusat ekonomi tentu memiliki potensi meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Harus dapat beroperasi pada tahun 2022,” akunya.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa pihaknya telah meminta pelaksanaan proyek yakni PT Nindya Karya untuk meminta menyelesaikan proyek tersebut sesuai dengan target yakin pada tahun 2021 ini. (her)