https://www.traditionrolex.com/27 Keuangan Terdampak Covid-19 Badung Tak Bisa Pastikan Santunan Lansia Segera Cair - FAJAR BALI
 

Keuangan Terdampak Covid-19 Badung Tak Bisa Pastikan Santunan Lansia Segera Cair

(Last Updated On: 05/04/2020)

MANGUPURA – fajarbali.com | Mewabahnya Covid-19 hingga ke Bali membuat Kabupaten Badung kelimpungan. Pasalnya, selama ini  kabupaten terkaya di Bali ini mengandalkan penghasilan dari sektor pariwisata. Sedangkan, sektor pariwisata saat ini sangat lesu. 

 

Kini, Badung hanya bisa mengandalkan pendapatan dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Namun, hotel dan restoran saat ini juga sepi bahkan banyak yang tutup. Melihat kondisi ini, salah satu program pro rakyat Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yakni santunan lansia terancam tak bisa cair. 

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Ketut Sudarsana mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya mengaku sudah mengusulkan ke Badan Keuangan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Hanya saja proses pencairannya itu bergantung  BPKAD dalam hal ini tim anggaran Badung.

“Untuk administrasinya kita sudah usulkan ke BPKAD. Nah terealisasi atau tidak kita kurang tau,” jelasnya

Mengenai jumlah lansia yang sudah diusulkan ke BPKAD, Sudarsana mengungkapkan, sementara yang terdaftar dan sudah diajukan sebanyak sebanyak 15.515 orang. Sehingga anggaran yang harus dikeluarkan untuk gaji lansia mencapai Rp 46 miliar lebih.

“Gaji mereka kan diberikan per tiga bulan. Jadi setiap bulan mereka diberikan santunan sebesar Rp 1 juta. Sehingga sekali cair lansia akan mendapatkan santunan sebesar Rp 3 juta,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung, I Ketut Gede Suyasa justru menampik jika Dinsos sudah mengajukan santunan lansia. Pihaknya pun mengaku akan melakukan pembahasan kembali terkait pencairan santunan tersebut. “Terkait itu (santunan lansia-red) akan dilaksanakan pembahasan lagi,” ujarnya.

Terkait akan terealisasi atau tidak, pihaknya enggan berkomentar. Ia mengaku, tergantung keputusan tim. “Apakah bisa direalisasikan atau ditunda tergantung kondisi keuangan daerah,” pungkasnya.(put).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bagaimana Ketersediaan Pangan di Bali?

Ming Apr 5 , 2020
Dibaca: 10 (Last Updated On: 05/04/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Epidemi Covid-19 dengan kebijakan Social Distancing berakibat pada melemahnya kondisi perekonomian karena terbatasnya aktivitas warga. Di lain pihak pangan sebagai kebutuhan mendasar masyarakat harus tetap tersedia dalam jumlah kebutuhan dan terjangkau.     Save as PDF

Berita Lainnya