BULELENG-fajarbali.com | Wajah Ketua DPRD Buleleng serta para anggota terlihat bucam setelah mengetahui ratusan para siswa yang ada di bangku SMP tidak bisa membaca dan menulis. Rasa prihatin para wakil rakyat itu tersirat saat melakukan Rapat Komisi IV DPRD Buleleng bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan membahas Perda tentang LKPJ Tahun 2024 diruang Komisi IV DPRD Buleleng, Senin (14/4/2025).
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV Nyoman Sukarmen tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Ketut Ngurah Arya mengakui dengan adanya para siswa SMP yang tidak bisa membaca sangat memprihatinkan. Bahkan dirinya mengakui dalam hal itu beberapa penyebab sehingga terjadi hal seperti itu lantaran faktor kemiskinan sehingga para orang tua hanya menitipkan anak-anaknya disekolah namun terlepas dari bingbingan orang tua.”Kalau kami amati beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak SMP yang tidak bisa membaca lanataran faktor kemiskinan. Dimana orang tua hanya bisa menitipkan anak-anaknya di sekolah namun tidak bisa memberikan bingbingan di rumah sehingga para siswa tersebut tidak bisa membaca dan menulis,”tutur Ngurah Arya.
Bahkan dirinya mengingatkan adanya faktor kemiskinan hal tersebut menjadikan kebodohan yang dialami masyarakat sehingga hal itu perlu diwacanakan dalam meningkatkan kesetaraan hidup masyarakat.”Kalau sudah terbelenggu karena kemiskinan tentunya hal itu menjadi kurangnya dalam menempuh pembelajaran terlebih adanya kurikulum yang harus meluluskan anak didik sehingga hal itu sangat menjadi penyebab seorang anak tidak bisa membaca dan menulis serta berakibat seperti ini,”tambahnya.
Bahkan Arya menyampaikan bahwa pendidikan di Buleleng sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih ada yang perlu dibenahi. Seperti masih adanya siswa SMP yang belum bisa membaca dengan beberapa faktor dan kendala yang di alami beberapa sekolah di Kabupaten Buleleng.”Saya berharap Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode pembelajaran, kinerja guru, serta efektivitas program literasi yang sudah berjalan. Selain itu, ia mengusulkan agar dilakukan asesmen ulang terhadap kemampuan dasar siswa secara berkala, sehingga permasalahan seperti ini bisa segera terdeteksi dan ditangani sejak dini”, tambahanya.
Dilain sisi menurut Plt Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengakui dengan menyelesaikan permasalahan tersebut dirinya akan melakukan koordinasi lebih dalam memberikan pembingbingan atau pembelajaran terhadap para siswa SMP yang belum bisa membaca atau menulis dengan memberikan materi Pendidikan tambahan.”Dalam hal ini kami akan melakukan beberapa trobosan yakni seperti pemberian materi bingbingan yang lebih dalam pengenalan huruf dan membaca kepada para siswa SMP yang belum bisa membaca atau menulis,”ucap Ariadi.
Bahkan dirinya mengakui akan melakukan evalusi tiga hingga enam bulan kedepan sehingga para siswa SMP yang belum mampu membaca atau menulis dengan cepat mampu bisa membaca dan menulis.”Tentunya dalam melakukan evaluasi kedepan semua siswa yang belum bisa membaca setidaknya mampu mengenal huruf dan bahkan bisa menulis serta membaca,”lanjutnya.
Dirinya juga nantinya akan melakukan mitigasi kepada para siswa yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) utamanya yang ada di kelas empat, lima dan enam sehingga hal itu dapat diselesaikan sebelum menginjak sekolah lebih atas lagi sehingga persoalan tidak bisa membaca di tingkat SMP tidak terulang kambali.”Kita akan lakukan mitigasi kepada para siswa yang ada di bangku Sekolah Dasar utamanya yang ada di bangku kelas empat, lima dan enam. Kalau ada siswa yang belum mampu membaca tentunya kita akan lakukan pembelajaran tambahan sehingga peristiwa seperti ini tidak terulangkembali,”terangnya. W - 008