NEGARA-fajarbali.com | Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati Jembrana, memaparkan terkait bahaya narkoba, Selasa (7/5) lalu.
Pemaparan dengan materi tentang bahaya Napza ( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) terhadap kepala lingkungan, PKK dan tokoh masyarakat di ruangan
Selasa (7/5), Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan yang juga Ketua BNK (Badan Narkotika Kabupaten Jembrana) memberikan materi tentang bahayanya Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) di Ruang Rapat Kantor Lurah Lelateng. Materi-materi tersebut di berikan Kepala Lingkungan, PKK dan Tokoh Masyarakat di Kelurahan Lelateng.
Dalam materinya, Wabup Kembang memaparkan ada tiga hal yang bisa menyebabkan bangsa ini hancur yaitu korupsi, radikalisme dan narkoba Wabup Kembang menceritakan bagaimana Cina yang dulunya kuat kemudian nyaris hancur akibat serangan candu. “Pada Dinasty Qing di Cina, mereka membangun tembok besar dengan harapan tidak bisa di kuasai. Namun bangsa barat mulai menggunakan perang candu atau opium war,” ujarnya. Akhirnya Cina sempat di kuasai, dan ada beberapa wilayah seperti Hongkong, Macau dan Taiwan di kuasai cukup lama oleh kaum imperialis. Dari pengalaman tersebutlah akhirnya Cina belajar dan sangat keras terhadap peredaran narkoba di Negaranya.
Menurut Kembang, narkoba adalah bentuk perang gaya baru. “Ada upaya besar untuk menghancurkan negara kita. Jika dahulu perang menggunakan senjata, namun sekarang untuk menghancurkan bangsa yaitu dengan memasukkan narkoba” ucap Kembang.
Kembang menambahkan hal tersebut menyebabkan bangsa menjadi lemah dan mudah dikuasai, sehingga negara dengan penduduk 260 juta ini akan sangat mudah dikuasai lemah akibat narkoba. “Generasi kita tidak akan mampu berproduksi dan hanya menjadi generasi konsumtif yang tidak mampu berproduksi. Apalagi bersaing. Karena dengan narkoba daya pikir menjadi lemah. Bekerja saja malas” imbuhnya.
Melihat dampak besar tersebutlah Kembang mengatakan hatinya tergerak untuk aktif dalam pencegahan narkoba lewat BNK. “Diantara semua kegiatan organisasi, kegiatan sebagai Ketua BNK ini yang paling saya seriusi. Belajarlah dari Cina,” terang Kembang
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi Bali, Ida Ayu Ketut Anggereni, mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Dinas Sosial Provinsi Bali. Setiap desa akan mendapat giliran dan berlangsung setiap. Kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengetahui dampak negatif Napza dan waspada akan peredarannya. (prm)