Dosen Modul Nusantara PMM 4 Kelompok Srikandi FHIS Udiksha Dr. Ni Putu Rai Yuliartini, SH., MH., menyerahkan hadiah kepada siswi SMPN Satu Atap 2 Sukasada, pemenang lomba memasukkan pensil ke dalam botol.
SINGARAJA-fajarbali.com | Setelah tiga bulan mengikuti Pembelajaran Modul Nusantara, para mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha (FHIS Undiksha) Singaraja, Kelompok Srikandi menggelar kegiatan “Kontribusi Sosial” bertempat di SMP Negeri Satu Atap 2 Sukasada, Buleleng, Kamis (13/6/2024).
Dosen Modul Nusantara PMM 4 Kelompok Srikandi FHIS Udiksha Dr. Ni Putu Rai Yuliartini, SH., MH., mengungkap, “Kontribusi Sosial” menjadi puncak rangkaian pembelajaran pada Modul Nusantara bagi Kelompok Srikandi.
“Pembelajaran Modul Nusantara telah berlangsung tiga bulan, melalui beberapa metode pembelajaran,” ungkap Rai Yuliartini di sela kegiatan.
Rai Yuliartini berpandangan, Modul Nusantara memberikan berbagai pengalaman pembelajaran baru bagi peserta PMM 4. Mereka berkesempatan belajar langsung di tempat bersejarah, bermain permainan tradisional sambil belajar, berdiskusi, hingga melakukan aksi nyata di masyarakat.
Lewat Kontribusi Sosial ini, mahasiswa dapat melihat secara langsung permasalahan yang ada di tengah masyarakat. “Permasalahan masyarakat dapat mereka amati dan rasakan, tidak hanya melalui referensi tapi merasakan sendiri melalui pengalaman,” imbuhnya.
Rai Yuliartini melanjutkan, dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat ini, mahasiswa PMM 4 turut andil dalam mencari jalan keluar. Salah satu rangkaian acara yang berlangsung adalah pemberikan pembekalan hukum tentang kekerasan seksual bagi siswa-siswa di SMP Negeri Satu Atap 2 Sukasada.
Keseruan mahasiswa dan dosen dalam aksi nyata “Kontribusi Sosial” sebagai puncak Pembelajaran Modul Nusantara Kelompok Srikandi, Mahasiswa PMM 4 FHIS Undiksha.
Kata dia, kekerasan seksual merupakan salah satu permasalahan serius yang menjadi keprihatinan bersama di masyarakat. “Kasus kekerasan seksual terhadap anak hingga remaja masih marak terjadi di Kabupaten Buleleng,” tegasnya.
Melihat persoalan tersebut, menurutnya, diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual melalui program pengabdian kepada masyarakat di SMP Negeri Satu Atap 2 Sukasada.
“Kami memilih SMP Negeri Satu Atap 2 Sukasada didasari atas permasalahan minimnya pemahaman siswa mengenai hukum serta penyebab, dampak, dan cara mencegah terjadinya kekerasan seksual di kalangan remaja,” ujar Rai Yuliartini.
Kegiatan itu, lanjut Rai Yuliartini, setidaknya memiliki tiga tujuan, pertama memberikan pemahaman tentang hukum sejak dini kepada siswa SMP, meningkatan kesadaran hukum sejak dini, serta mencegah terjadinya kekerasan seksual di kalangan remaja. Sedangkan untuk manfaat pelaksanaan program tersebut, yakni tercapainya apa yang menjadi tujuan kontribusi sosial tersebut.
Peserta Modul Nusantara Kelompok Srikandi PMM 4, kompak mengaku senang berada di Undiksha untuk memepajari banyak hal, termasuk kedisiplinan. Bimbingan dosen Modul Nusantara dinilai membantu dalam belajar dan menyelesaikan tugas-tugas mereka.
Selama berada di Undiksha, kelompok ini berkesempatan memperluas relasi, mempelajari budaya, hingga mencicipi cita rasa kuliner baru. Berangkat dari pengalaman positif tersebut, mereka merekomendasikan Undikhsa sebagai pilihan bagi mahasiswa peserta PMM selanjutnya.
Pasalnya, menurut mereka, tidak hanya fasilitas dan proses belajar mengajar yang baik, tapi Modul Nusantara juga salah satu yang menarik. Kegiatan ini merupakan salah satu capaian FHIS Undiksha dalam mengembangkan pendidikan berkualitas sebagai poin ke 4 dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
