DENPASAR – fajarbali.com | Kondisi perekonomian di Bali, layaknya daerah-daerah lain di Indonesia, mengalami tekanan yang luar biasa sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Estimasi perekonomian di daerah lain seperti Jakarta, Jawa, hingga Sumatera merosot sangat tajam. Pandemi memukul berbagai sektor usaha dan bisnis. Tidak hanya UMKM, bisnis berskala besar juga sangat terdampak. Namun, pemulihan kondisi perekonomian tetap bergantung pada kepatuhan protokol kesehatan oleh para pelaku ekonomi.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, Dr. I Made Sara, S.E., M.P menjelaskan, bahwa sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sektor informal, yang merupakan bantalan perekonomian Indonesia termasuk Bali, merasakan dampak dari pandemi karena interaksi fisik yang dibatasi. Dalam mengestimasi dampak pandemi terhadap perekonomian, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni konsumsi masyarakat yang terganggu, investasi yang terhambat, dan ekspor-impor yang terkontraksi. Upaya seluruh daerah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 adalah melalui langkah-langkah yang cukup drastis mempengaruhi kegiatan sosial-ekonomi.
“Agar bisnis UMKM maupun bisnis berskala besar kembali menggeliat, menaati penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan saat ini. Seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak (3M). Sebab, apabila masyarakat maupun pelaku bisnis terbebas dari pandemi Covid-19, maka semua sektor secara perlahan akan kembali pulih,” ungkapnya, Selasa (10/11/2020).
Made Sara menambahkan, pandemi Covid-19 memberi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah untuk menjaga eksistensi UMKM. Dibutuhkan solusi jangka pendek untuk membantu UMKM dan pekerja yang tergabung didalamnya, termasuk jangka panjang.
“Ada beberapa yang bisa pindah dari offline menjadi online. Tapi tetap, sebagian masih membutuhkan kehadiran fisik. Bagi masyarakat yang aktivitasnya sangat tergantung dari kehadiran fisik, maka sangat penting untuk mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya mengenai adaptasi yang harus dilakukan oleh para pelaku ekonomi di masa pandemi ini.
Made Sara menyampaikan bahwa mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu syarat agar para pelaku ekonomi dapat tetap menjalankan roda perekonomian. “Masyarakat diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan selagi melakukan aktivitas fisik, supaya Bali dapat kembali pulih tidak hanya secara kesehatan tapi juga perekonomian,” pungkasnya. (dar).