AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Dimasa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem melakukan pengecekan terhadap ketersediaan obat dan oksigen di gudang farmasi Dinas Kesehatan yang beralamat di Kecamatan Bebandem, dan di RSUD Karangasem. Hasilnya, meski obat-obatan masih mencukupi, namun ketersediaan oksigen mulai menipis.
Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi SH,MH. menyampaikan,pengecekan obatan-obatan dan oksigen sebagai bentuk dukungannya terhadap penanganan covid-19 yang di lakukan pemerintah kabupaten Karangasem.
Dari pengecekan yang dilakukanya, stok obat-obatan sampai saat ini masih tersedia. Hanya saja, ketersediaan oksigen mulai menipis. Pihaknya berharap, ketersediaan oksigen menjadi perhatian pemkab Karangasem. "Penyebaran covid-19 belum melandai, kita harap ketersediaan oksigen menjadi perhatian serius," ujarnya.
Baca Juga :
Masyarakat Diingatkan Taat Prokes 6 M Tim Yustisi Jaring 4 Pelanggar Prokes
Rumah Sakit Kelabakan, Tabung Oksigen Sangat Terbatas
Sedangkan, Kasi Intel I Dewa Gde Semara Putra yang memimpin jalanya pengecekan didua tempat itu menyampaikan, dari pemeriksaan yang dilakukanya, sebagian obat-obatan untuk penanganan covid-19 merupakan stok tahun 2020 lalu. Bahkan dari lima jenis obat-obatan yang seharusnya tersedia, namun yang ditemukan hanya dua jenis obat, yakni 300 tablet obat Azitromycine 500 mg dan 130 kapsul obat Oseltmivir 75 mg. "Stok obat untuk penanganan covid-19 hanya ada dua jenis, seharunya lima jenis obat," ucapnya.
Begitu juga ketersediaan oksigen,di gudang farmasi sendiri masih ada 6 stok oksigen tabung besar. Obat dan oksigen ini nantinya akan di distribusikan ke masing-masing Puskesmas dan Ruma Sakit Pratama di Tianyar Kubu. Sedangkan untuk ketersediaan obat di RSUD Karangasem masih mencukupi hanya saja pihak rumah sakit masih mengalami kekurangan satu jenis obat gamaras vial untuk penanganan pasien Covid-19. "Ada dua lokasi kita cek ketersediaan obat dan oksigenya," ucapnya lagi.
Sementara itu, Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana, Selasa (20/7) kemarin mengakui,menipisnya ketersediaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 itu, disebabkan pihak distributor tidak melakukan pengiriman sejak Senin (19/7), karena pengiriman oksigen sudah diatur Satgas oksigen Provinsi Bali.
Rencananya, distributor akan mengirim oksigen tabung besar ke Karangasem hari ini (Selasa kemarin red). "Di RSUD Karangasem hanya memiliki stok oksigen sebanyak 11 oksigen tabung besar dari 31 stok oksigen yang ada sebelumnya. Tapi stok yang ada saat ini kondisinya semakin menipis, karena dalam penanganan pasien Covid-19, RSUD Karangasem membutuhkan 20 oksigen tabung besar per hari," ucap Suardana. (bud)
Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi SH,MH. menyampaikan,pengecekan obatan-obatan dan oksigen sebagai bentuk dukungannya terhadap penanganan covid-19 yang di lakukan pemerintah kabupaten Karangasem.
Dari pengecekan yang dilakukanya, stok obat-obatan sampai saat ini masih tersedia. Hanya saja, ketersediaan oksigen mulai menipis. Pihaknya berharap, ketersediaan oksigen menjadi perhatian pemkab Karangasem. "Penyebaran covid-19 belum melandai, kita harap ketersediaan oksigen menjadi perhatian serius," ujarnya.
Baca Juga :
Masyarakat Diingatkan Taat Prokes 6 M Tim Yustisi Jaring 4 Pelanggar Prokes
Rumah Sakit Kelabakan, Tabung Oksigen Sangat Terbatas
Sedangkan, Kasi Intel I Dewa Gde Semara Putra yang memimpin jalanya pengecekan didua tempat itu menyampaikan, dari pemeriksaan yang dilakukanya, sebagian obat-obatan untuk penanganan covid-19 merupakan stok tahun 2020 lalu. Bahkan dari lima jenis obat-obatan yang seharusnya tersedia, namun yang ditemukan hanya dua jenis obat, yakni 300 tablet obat Azitromycine 500 mg dan 130 kapsul obat Oseltmivir 75 mg. "Stok obat untuk penanganan covid-19 hanya ada dua jenis, seharunya lima jenis obat," ucapnya.
Begitu juga ketersediaan oksigen,di gudang farmasi sendiri masih ada 6 stok oksigen tabung besar. Obat dan oksigen ini nantinya akan di distribusikan ke masing-masing Puskesmas dan Ruma Sakit Pratama di Tianyar Kubu. Sedangkan untuk ketersediaan obat di RSUD Karangasem masih mencukupi hanya saja pihak rumah sakit masih mengalami kekurangan satu jenis obat gamaras vial untuk penanganan pasien Covid-19. "Ada dua lokasi kita cek ketersediaan obat dan oksigenya," ucapnya lagi.
Sementara itu, Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana, Selasa (20/7) kemarin mengakui,menipisnya ketersediaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 itu, disebabkan pihak distributor tidak melakukan pengiriman sejak Senin (19/7), karena pengiriman oksigen sudah diatur Satgas oksigen Provinsi Bali.
Rencananya, distributor akan mengirim oksigen tabung besar ke Karangasem hari ini (Selasa kemarin red). "Di RSUD Karangasem hanya memiliki stok oksigen sebanyak 11 oksigen tabung besar dari 31 stok oksigen yang ada sebelumnya. Tapi stok yang ada saat ini kondisinya semakin menipis, karena dalam penanganan pasien Covid-19, RSUD Karangasem membutuhkan 20 oksigen tabung besar per hari," ucap Suardana. (bud)