Kebakaran Hutan Di Kawasan Kaldera Batur Kian Meluas

Loading

BANGLI - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kebakaran yang melanda hutan lindung dikawasan kaldera Gunung Batur kembali meluas.




Pasalnya, belum tuntas penyelidikan kebakaran yang terjadi di kawasan Bukit Payang, kebakaran kini melanda  hutan di kawasan TWA (Taman Wisata Alam) blok HPKC tepatnya dipinggir jalan raya jalur Toya Bungkah Br. Toya Bungkah,  Kintamani, Kamis (01/10/2020) sekitar pukul 11.00 wita. 




Diketahui kebakaran tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Jro Mangku Dita (26) salah seorang petugas KPHK. Kronologis kejadian sekitar pukul 11.30 wita pelapor mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran dikawasan hutan TWA tersebut. Setelah mendapat laporan tersebut pelapor mendatangi TKP kebakaran yang dimaksud sehingga sampai di lokasi pelapor melihat memang benar telah terjadi kebakaran,  namun api sudah dalam keadaan padam berkat bantuan masyarakat. "Kawasan yang terbakar tersebut seluas kurang lebih 1 hektar," ungkapnya. 

Menadapat laporan seperti itu, Polsek Kintamani dibackup Polres Bangli juga telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa keterangan saksi-saksi. "Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," ungkap Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi saat dikonfirmasi awak media. 




Saat itu, kepolisian dari unit Reskrim dipimpin panit 1 Reskrim Ipda  I Putu Asmara Putra yang mendatangi TKP kebakaran bersama sama dengan petugas BKSDA beserta warga masyarakat sekitar berupaya memadamkan api kemudian sekira pukul 13.00 wita api dapat dipadamkan.




Sementara terkait dampak kebakaran yang melanda kawasan  hutan di Bukit Payang, Kintamani yang terjadi sejak Selasa (29/09) hingga Rabu (30/9) telah menyebabkan dampak kerusakan juga bertambah. Dari sebelumnya dilaporkan 2 hektar, akibat kebakaran susulan tersebut diperkirakan melahap sekitar 1 hekatar hutan yang didominasi kayu pinus. Dengan kata lain, total lahan hutan yang terbakar di kawasan tersebut mencapai 3 hektar. 




Disampaikan, saat ini api telah benar-benar padam. Sementara dari hasil olah TKP sebelumnya, yang dipimpin langsung Kapolres Bangli AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan menemukan adanya 14 titik api. Dan, kini belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran hutan tersebut. “Kita masih melakukan lidik untuk memastian penyebab kebakaran tersebut," tegasnya.  




Meski demikian dugaan sementara, kebakaran itu diduga dilakukan oknum yang  sengaja melakukan pembakaran ranting kayu, dengan tujuan memperluas lahan pertanian. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya botol minuman yang didalamnya terdapat zat yang mudah terbakar di sekitar lokasi. (arw).
Scroll to Top