Kegiatan vaksinasi akan menyasar seluruh pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam kawasan The Nusa Dua sebanyak kurang lebih 8.671 orang yang terdiri dari karyawan hotel dan fasilitas kawasan The Nusa Dua, petugas keamanan dan kebersihan, pegawai ITDC, paguyuban pedagang pantai, serta tenaga transportasi.
Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengungkapkan, sebagai pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, pihaknya menyambut gembira kegiatan vaksinasi ini. Selain untuk menekan penularan Covid-19, vaksinasi ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri seluruh pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam kawasan untuk bekerja dan meningkatkan produktivitas di tengah pandemi.
"Dengan demikian kita dapat bersama menyiapkan The Nusa Dua sebagai Green Zone pariwisata di Bali seperti yang dicanangkan Pemerintah," ujarnya saat ditemui, Rabu (24/3/2021).
Baca Juga :
Vaksin Untuk PMI Diusulkan Bertahap
Mohon Pendampingan Ganti Rugi Jalan Shortcut, Warga Masyarakat Desa Pegayaman Mendatangi DPRD Buleleng
Ardita menyampaikan bahwa program vaksinasi bagi pekerja di dalam kawasan The Nusa Dua diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian BUMN bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, ITDC, Bali Tourism Board, Grand Hyatt Bali serta BIMC Siloam Nusa Dua.
"Sementara dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menerjunkan 8 tim yang terdiri dari 48 tenaga kesehatan, didukung oleh BIMC Siloam Nusa Dua yang menyediakan mini ICU serta ambulance di lokasi vaksinasi," imbuhnya.
Ia menerangkan jika ITDC sendiri, sebagai pengelola Kawasan The Nusa Dua, secara konsisten telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di dalam kawasan melalui pemberlakuan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) serta mendorong tenant untuk melakukan sertifikasi CHSE.
"Hingga saat ini, 22 tenant dalam kawasan The Nusa Dua telah mengantongi sertifikasi CHSE dan Labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI. Labelling ini diberikan kepada usaha pariwisata yang dinilai sudah memenuhi protokol CHSE untuk beroperasi pada tatanan kehidupan era baru, sehingga dapat dipercaya oleh wisatawan untuk dikunjungi atau beraktivitas di tempat-tempat tersebut," ungkapnya Ardita.
Selain itu, dengan sertifikasi CHSE dan program vaksinasi yang menyeluruh, dirinya yakin dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata bebas Covid-19 yang aman untuk dikunjungi. Ia berharap program vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di The Nusa Dua dapat berjalan dengan lancar dan The Nusa Dua dapat segera dibuka secara penuh untuk menerima kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional. (dha)