MANGUPURA -fajarbali.com |Kabid Humas Polda Bali Kombespol Jansen Avitus Panjaitan membenarkan kasus perkosaan yang dialami turis China inisial JT dengan pelaku tukang ojek di Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, belum ada titik terang.
Kendati demikian, Polda Bali telah berkoordinasi dengan Bareskrim untuk melacak sosok pelaku yang hingga kini masih berkeliaran. Kordinasi ini seputar pengecekan plat motor yang dikendarai oleh pelaku tukang ojek.
"Ya, Pak Kapolda Bali sudah koordinasi dengan bareskrim juga. Mudah-mudahan, mohon dukungan dan kerjasamanya agar dalam waktu dekat bisa kita ungkap," ujar Kombespol Jansen di mapolres Badung, pada Senin 13 Januari 2025.
Ia pun berharap penyelidikan terkait kejadian yang mencoreng citra pariwisata di Bali itu segera terungkap.
"Titik terang dari tersangkanya saat ini masih didalami oleh Ditreskrimum dibantu Bareskrim, semoga terungkap," ungkapnya.
Seperti dijelaskan pihak pengacara korban, bahwa Polda Bali saat ini tengah meminta bantuan Bareskrim untuk mengetahui nomor plat kendaraan pelaku. Permintaan bantuan ini dilakukan karena dari hasil penyelidikan kamera CCTV tidak jelas alias kabur. Bareskrim sendiri diketahui memiliki alat pelacak tersebut.
Diberitakan, seorang turis asal China inisial JT jadi korban perkosaan tukang ojek usai menonton acara perayaan malam tahun baru di Nyanyang Beach, Pecatu Kuta Selatan, pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 01.20 dini hari. Korban diperkosa sesaat hendak pulang ke villanya di Mengwi, Badung.
Perempuan yang berdomisili di Singapura ini awalnya hendak pulang ke Vila bersama 6 temanya. Rekan-rekannya pulang ke penginapan dengan menggunakan jasa tukang ojek masing-masing.
Namun, tukang ojek yang dikendarai oleh korban agak lain. Ia memilih mencari jalanan sepi dan sunyi. Bahkan, jalanan yang dilalui bukan arah menuju vila korban.
Sontak korban curiga dan meminta tukang ojek tersebut putar balik, tapi di tolak. Korban berusaha menghubungi temannya, tapi tidak ada sinyal. Sehingga, korban berinisiatif melawan.
Tukang ojek itu berhenti dan merampas ponsel korban serta membuangnya ke tanah. Setelah itu, tukang ojek itu lantas menunjukkan text di ponselnya yang bertuliskan i want to have sex with you. Melihat itu, korban melakukan perlawanan. Tapi pelaku tukang ojek berusaha mencekiknya dan melakukan rudapaksa.
Usai merudapaksa, pelaku berniat memeras korban dengan cara meminta uang. Tapi korban mengaku tidak punya uang. Pelaku tidak percaya lalu menggeledah tas korban. Karena tak menemukan uang, pelaku mengambil gelang berlian milik korban dan kabur.
Korban berhasil kabur ke rumah warga dan minta pertolongan dan melaporkanya ke Polda Bali, pada 2 Januari 2025. R-005