https://www.traditionrolex.com/27 Kasus DBD Tinggi Pemkab Buleleng Sebar Serbuk Abate - FAJAR BALI
 

Kasus DBD Tinggi Pemkab Buleleng Sebar Serbuk Abate

(Last Updated On: 07/05/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Mengantisifasi merebaknya Demam Bedarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti dimana Kabupaten Buleleng sempat menduduki peringkat kedua tingkat Nasional dengan banyaknya korban, kini pemerintah daerah disemping menyerukan kepada semua warga masyarakat dengan melakukan pencegahan melalui penerapan Pencegahan Sarang Naymuk (PSN) juga melakukan penyebaran serbuk pembasmi centik nyamuk. Sebanyak 500 boks serbuk abate dibagikan kepada Sembilan kecamatan yang dilakukan melalui puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra saat dikonfirmasi, Kamis (7/5/2020) siang.

 

 

 

 

Menurut Sutjidra untuk pemberantasan sarang nyamun dalap dilakukan dengan pelaksanaan PSN. Disamping itu pihaknya juga telah membagikan serbuk abate kemasing-masing kecamatan melalui puskesmas yang ada.”Dalam menekan angka DBD yang terjadi kami terus melakukan sosialisasi untuk menerapkan PSN baik dengan jalan menguras, mengubur dan menutup semua sumber yang menggenangi air. Disamping itu juga kami sudah membagikan serbuk abate kepada seluruh kecamatan melalui puskesmas yang ada,”ungkapnya.

Dikonfirmasi wilayah yang menjadi zona merah DBD? Untuk di Kabupaten Buleleng terdapat tiga zona merah yag merupakan wilayah atau kecamatan yang penduduknya paling banyak terserang DBD yakni Kecamatan Buleleng, Tejekula dan Kecamata Banjar. Hal itu tutur Sutjidra diupayakan terlebih dahulu harus mendapatkan serbuk abate selalin melakukan pengasapan di beberapa desa atau wilayah yang terdampak.”Kalau wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng terdampak ada tiga kecamatan yang paling banyak dan semuanya sudah kami optimalkan dalam pembagian serbuk abate tersebut selalin kami melakukan pengasapan di lokasi terdampak hingga 100 meter,”imbuhnya.

Terkait fogging, Sutjidra menyebut juga sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Buleleng, setiap pukul 03.00 dinihari, menggunakan mobil keliling sehingga tidak menimbulkan polusi. Demikian dengan fogging khusus juga dilakukan di sekitar wilayah terjadinya kasus DB.”Fogging ini untuk membunuh nyamuk dewasa saja, dan kurang efektif. Makanya masyarakat juga harus mengukuti program 3M Plus juga. Masyarakat juga saya imbau tidur pakai kelambu agar nyamuk tidak masuk,”akunya. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Buleleng, sejak Januari hingga 20 April 2020, tercatat sebanyak 1.983 orang  didiagnosa terserang Demam Berdarah (DB). Dari ribuan orang itu, lima diantaranya meninggal dunia. Korban masing-masing berasal dari Desa Ambengan, Desa Pemaron, Desa Ringdikit, Lingkungan Banyuning Timur, dan Desa Sudaji.

Untuk zona merah atau jumlah penderita DB terbanyak tersapat di wilayah Kecamatan Buleleng dengan total 534 kasus, kemudian disusul Kecamatan Tejakula 300 kasus, selanjutnya Kecamatan Banjar 236 kasus, Kecamatan Sukasada 207 kasus, Kecamatan Seririt 199 kasus, Kecamatan Gerokgak 175 Kasus, Kecamatan Busungbiu 120 kasus, Kecamatan Kubutambahan 108 Kasus dan terakhir Kecamatan Sawan 104 kasus. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ditetapkan Sebagai Titik Debarkasi, Ini Penekanan Pangdam IX/Udayana Kepada Jajaran

Kam Mei 7 , 2020
Dibaca: 17 (Last Updated On: 07/05/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Wabah Covid-19 masih menjadi ancaman sebagaimana perkembangan data dari Gugus Tugas Nasional. Sehingga terkait penanganan Covid-19 Gugus Tugas Nasional masih terus berharap kepada TNI dalam memberikan tugas bantuannya kepada Pemda.       Save as PDF

Berita Lainnya