GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Malam pertama pelaksanaan PPKM Darurat, Tim Satgas Covid-19 Gianyar turun memantau dan menertibkan kerumunan. Mengingat pemberlakuan jam malam untuk pedagang hanya boleh sampai pukul 20.00 Wita. Walau demikian, beberapa pedagang masih melayani pembeli melewati jam tersebut.
Saat melakukan pemantauan, Sekda Gianyar turun bersama Kapolres dan Dandim 1616/Gianyar. Ditemuai ada pedagang yang masih berjualan, karena dagangan belum habis. Karena berdalih dagangannya belum habis, Kapolres Gianyar, Sekdakab dan Danramil yang memimpin langsung operasi pun borong Nasi Jinggo, Sabtu (3/7/2021) malam. Meski sifatnya humanis dan lebih memfokuskan sosialiasi, bila dalam operasi selanjutnya masih ditemukan dagang membandel, dipastikan akan ditindak tegas.
Baca Juga :
Pelatihan Kopi Barista Gianyar Sukses Lahirkan Wirausaha
Ruangan Isolasi Lantai Tiga RSU Negara Dioperasikan Kembali
Pelaksanaan operasi serentak penertiban PPKM Darurat dipimpin Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana. Operasi penertiban start di Alun-alun Gianyar. Diawali dengan apel pembekalan kepada anggota gabungan dan pembagian penugasan dengan menyasar tempat-tempat keramaian malam. Kepada petugas gabunngan, Kapolres menekankan pada tindakan yang lebih humanis, karena mengutamakan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat.
Operasi penertiban dimulai dari Jalan Ngurah Rai lanjut ke Jalan Kesatrian yang menjadi pusat pertokoan. Sebagian besar toko sudah tutup pada Pukul 20.00 Wita, hanya terlihat beberapa pedagang kuliner yang bergegas menutup warungnya begitu melihat ada rombongan petugas. Di Pasar Senggol Gianyar yang biasanya menjadi pusat keramaian justru lebih disiplin. Hanya ada sejumlah pedagang yang sedang merapikan dagangannya.
Saat operasi berlanjut di sebelah Taman Kota menikung ke Jalan Dharma Giri, sisi kiri maupun kanan suasananya malah masih ramai. Melihat keramaian ini, rombongan Kapolres pun terpaksa turun di sebuah warung lesehan Nasi Jinggo. Karena pengunjungnya masih ramai, Kapolres maupun Sekda pun memberikan pengertian agar pedagang ikut bersama-sama mengikuti pemberlakukan PPKM Darurat ini.
Pedagang pun memohon permakluman pula, karena dagangannya yang semuanya makan jadi, masih sisa banyak. Melihat kondisi itu, Kapolres, Sekda dan Danramil pun berinisiatif memborong nasi jinggo untuk mengurangi kerugian pedagang.
“Kali ini kita toleransi, mungkin pedagangnya kurang memahami penerapan PPKM Darurat ini. Namun kalau besok-besok masih membandel, kita tindak tegas,” ujar Sekda Gianyar I Made Gde Wisnu Wijaya.
Ditimpali oleh Kapolres, bahwa operasi ini bukan bermaksud membatasi kegiatan masyarakat mencari nafkah. Justru sebaliknya mengajak seluruh komponen untuk bersama-sama menekan penyebaran Virus Cobid-19 ini. Dalam kondisi ini, Bali sebagai tempat wisata sangat rentan. Karena itu, pihak yakin jika semua pihak memiliki kesadaran, pandemi ini akan cepat berlalu. Kepada petugas yang selama ini tidak pernah berhenti untuk bersosialisasi dan melakukan penertiban, pihaknya juga berharap tidak kendor.
“Saya memahami, tentunya semua sudah mulai letih. Namun, ini adalah masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi bangsa ini. Sebagai aparatur terdepan, harus selalu siaga dan tetap menjaga kesehatan tentunya,” ujarnya.
Usai penertiban di seputaran Kota Gianyar, rimbongan menyasar ke By Pass Ib Mantra. Di daerah yang dikenal dengan tempat dugemnya ini, petugas justru tidak menemuman kafe-kafe yang masih buka. Karena memang, warga penggemar hiburan ini sangat menurun selama Pandemi. (sar)
Saat melakukan pemantauan, Sekda Gianyar turun bersama Kapolres dan Dandim 1616/Gianyar. Ditemuai ada pedagang yang masih berjualan, karena dagangan belum habis. Karena berdalih dagangannya belum habis, Kapolres Gianyar, Sekdakab dan Danramil yang memimpin langsung operasi pun borong Nasi Jinggo, Sabtu (3/7/2021) malam. Meski sifatnya humanis dan lebih memfokuskan sosialiasi, bila dalam operasi selanjutnya masih ditemukan dagang membandel, dipastikan akan ditindak tegas.
Baca Juga :
Pelatihan Kopi Barista Gianyar Sukses Lahirkan Wirausaha
Ruangan Isolasi Lantai Tiga RSU Negara Dioperasikan Kembali
Pelaksanaan operasi serentak penertiban PPKM Darurat dipimpin Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana. Operasi penertiban start di Alun-alun Gianyar. Diawali dengan apel pembekalan kepada anggota gabungan dan pembagian penugasan dengan menyasar tempat-tempat keramaian malam. Kepada petugas gabunngan, Kapolres menekankan pada tindakan yang lebih humanis, karena mengutamakan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat.
Operasi penertiban dimulai dari Jalan Ngurah Rai lanjut ke Jalan Kesatrian yang menjadi pusat pertokoan. Sebagian besar toko sudah tutup pada Pukul 20.00 Wita, hanya terlihat beberapa pedagang kuliner yang bergegas menutup warungnya begitu melihat ada rombongan petugas. Di Pasar Senggol Gianyar yang biasanya menjadi pusat keramaian justru lebih disiplin. Hanya ada sejumlah pedagang yang sedang merapikan dagangannya.
Saat operasi berlanjut di sebelah Taman Kota menikung ke Jalan Dharma Giri, sisi kiri maupun kanan suasananya malah masih ramai. Melihat keramaian ini, rombongan Kapolres pun terpaksa turun di sebuah warung lesehan Nasi Jinggo. Karena pengunjungnya masih ramai, Kapolres maupun Sekda pun memberikan pengertian agar pedagang ikut bersama-sama mengikuti pemberlakukan PPKM Darurat ini.
Pedagang pun memohon permakluman pula, karena dagangannya yang semuanya makan jadi, masih sisa banyak. Melihat kondisi itu, Kapolres, Sekda dan Danramil pun berinisiatif memborong nasi jinggo untuk mengurangi kerugian pedagang.
“Kali ini kita toleransi, mungkin pedagangnya kurang memahami penerapan PPKM Darurat ini. Namun kalau besok-besok masih membandel, kita tindak tegas,” ujar Sekda Gianyar I Made Gde Wisnu Wijaya.
Ditimpali oleh Kapolres, bahwa operasi ini bukan bermaksud membatasi kegiatan masyarakat mencari nafkah. Justru sebaliknya mengajak seluruh komponen untuk bersama-sama menekan penyebaran Virus Cobid-19 ini. Dalam kondisi ini, Bali sebagai tempat wisata sangat rentan. Karena itu, pihak yakin jika semua pihak memiliki kesadaran, pandemi ini akan cepat berlalu. Kepada petugas yang selama ini tidak pernah berhenti untuk bersosialisasi dan melakukan penertiban, pihaknya juga berharap tidak kendor.
“Saya memahami, tentunya semua sudah mulai letih. Namun, ini adalah masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi bangsa ini. Sebagai aparatur terdepan, harus selalu siaga dan tetap menjaga kesehatan tentunya,” ujarnya.
Usai penertiban di seputaran Kota Gianyar, rimbongan menyasar ke By Pass Ib Mantra. Di daerah yang dikenal dengan tempat dugemnya ini, petugas justru tidak menemuman kafe-kafe yang masih buka. Karena memang, warga penggemar hiburan ini sangat menurun selama Pandemi. (sar)