Kampung KB Jadi Episentrum Pembangunan Penduduk di Jembrana

IMG-20250827-WA0009
Perwakilan BKKBN Provinsi Bali melaksanakan Kegiatan Penguatan Komitmen Stakeholder dan Mitra Kerja terkait pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Jembrana, Rabu (27/8).

JEMBRANA-fajarbali.com | Kemendukbangga/BKKBN — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bali melaksanakan Kegiatan Penguatan Komitmen Stakeholder dan Mitra Kerja terkait pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Jembrana, Rabu (27/8).

Kegiatan yang berlangsung hingga 9 September 2025 di sembilan kabupaten/kota se-Bali ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas di tingkat kabupaten/kota.

Program ini merupakan salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di desa maupun kelurahan.

Sejak ditetapkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, pemerintah menekankan pentingnya integrasi pembangunan yang berpusat pada masyarakat.

Kampung Keluarga Berkualitas diharapkan menjadi episentrum berbagai program, sehingga masyarakat dapat merasakan langsung kehadiran pemerintah dalam mewujudkan penduduk berkualitas.

Inspirasi program Kampung KB bermula pada 1972 di Kampung Genereh, Sumedang, Jawa Barat. Saat itu masyarakat setempat menginisiasi layanan keluarga berencana kolektif. Dari sinilah istilah “Lembur KB” lahir.

Presiden RI kemudian meresmikan Kampung KB pada 14 Januari 2016 di Dusun Jenawi, Cirebon. Dalam tiga tahun, lebih dari 15 ribu kampung terbentuk di seluruh Indonesia. Evaluasi 2018 menunjukkan perlunya penguatan integrasi lintas sektor, sehingga program ini direbranding menjadi Kampung Keluarga Berkualitas dengan cakupan lebih luas.

Bali tercatat sebagai salah satu daerah pelopor dalam penguatan Kampung Keluarga Berkualitas. Berdasarkan data BKKBN, hingga Agustus 2025 terdapat 646 Kampung KB di Bali dari total 716 desa. Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung menjadi pionir dengan menetapkan seluruh desa sebagai Kampung KB.

Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas di Bali juga ditopang oleh kehadiran 461 Rumah DataKu atau 71,36% dari total Kampung KB. Rumah DataKu menjadi pusat data mikro desa yang digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbasis bukti.

BACA JUGA:  Edukasi Menabung Sejak Sejak Dini, Bagian Program Kerja KKN Unwar di Klungkung

Di Kabupaten Jembrana telah dibentuk 51 Kampung KB dengan tujuh Kampung KB di kategori Mandiri dan 27 Kampung KB telah masuk klasifikasi Berkelanjutan.

Keberadaan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Jembrana tidak terlepas dari peran aktif Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Dinas ini terlibat dalam pembinaan dan pelaksanaan advokasi dengan mitra kerja lintas sektor dalam rangka menunjang eksistensi dan keberlangsungan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Jembrana.

Adapun lintas sektor yang terlibat antara lain Dinas Dukcapil lewat Program Adinda - Anda Datang Ingin Nikah Kami Datang Bawa Akte Perkawinan); Dinas Infokom (Layanan Jembrana Satu Data Dari Desa); Dinkes (Posyandu); Dinas Koperasi (Koperasi Merah Putih); Dinas Perkebunan Dan Pertanian (Kakao, Kelapa, Sawah).

Ada juga Dinas PPPA (Desa Layak Anak, Stunting); Dinas Sosial (JKN KIS Bagi Keluarga Tdk Mampu); Dinas PU (Akses Air Bersih Dan Sanitasi); Dinas Kebudayaan (Pembinaan Kesenian Jegog); Dinas Pendidikan (Pembentukan Paud, TK, SD); Dinas Peternakan (Kelompok Peternak Babi, Ayam, Sapi), BBPS (Desa Cantik- Desa Cinta Statistik).

Selanjutnya, Dinas Agama (Pembinaan Kepada Toma Dan Toga); TNI/Polri (kegiatan dan pendampingan dari Babinsa/Babinkamtibmas); Dinas PMD (Gotong Royong, Setiap Desa Melaporkan Ke Pemda terkait Pelaksanaan Program Gotong Royong); dan Dinas Lingkungan Hidup (Monitoring Kebersihan Desa).

Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat eksistensi Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Jembrana. Sekaligus memastikan keberlanjutan program dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat.

Kemendukbangga/BKKBN memperkenalkan inovasi pengembangan Kampung KB sebagai pusat pelaksanaan program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Kampung KB akan menjadi ujung tombak berbagai intervensi strategis kementerian. Mulai dari percepatan penurunan stunting, pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis data keluarga dan peningkatan kualitas keluarga melalui program Desa/Kelurahan Ayah Teladan (DEKAT).

BACA JUGA:  Intrepid Day Diwarnai Aksi Sosial untuk Warga di Sekitar TPA Suwung Denpasar

DEKAT merupakan bagian dari program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan untuk meningkatkan peran ayah dalam keluarga.

“Kampung KB harus naik kelas, tidak hanya sebagai pelaksana teknis, tapi menjadi simpul utama dari semua strategi quick wins kementerian kita,” tegas dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For. MARS dalam sambutannya baru-baru ini.

Lebih dari 76 ribu Kampung Keluarga Berkualitas di Indonesia menjadi bukti bahwa pembangunan manusia dapat dimulai dari desa. Program ini mendorong gotong royong, pelayanan kesehatan terpadu, pendidikan keluarga, hingga penguatan ekonomi melalui UMKM.

Dengan melibatkan kader, tokoh adat, pemuda, hingga lansia, Kampung KB menjadi wadah pemberdayaan masyarakat sekaligus pilar pembangunan manusia menuju Indonesia berkualitas.

Scroll to Top