sosok Kadek Wilda Mahayana
SINGARAJA – fajarbali.com I Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, status ini sangat sulit didapatkan. Butuh fisik yang kuat dan sesuai kualifikasi berstandar Nasional. Berkenaan dengan kondisi sosial (perekonomian), bukan berarti hanya ditujukan pada remaja dalam keluarga dengan ekonomi kelas menengah ke atas.
Dalam acara Pengukuhan Paskibraka Kabupaten Buleleng yang dikukuhkan langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana tampak sosok pemuda penerus bangsa yang berdiri tegap dan gagah ditengah problematika kehidupan yang dialami.
Pemuda itu bernama Kadek Wilda Mahayana, (16) yang menempuh pendidikan kelas II Teknik Jaringan Komputer di SMK Negeri Bali Mandara, Kecamatan Kubutambahan.
Tidak ada yang menyangka pemuda gagah ini berlatarbelakang ‘Sulit’,mungkin secara kekinian Kadek Wilda dipandang kasat mata sebagai pemuda ‘Maco’, gagah dan berkelas. Sejatinya Ia adalah pemuda yang hanya hidup dalam asuhan ayah tercinta atau piatu.
Kadek Wilda dapat kita jadikan cerminan bersama, khususnya diKabupaten Buleleng untuk selalu berjuang dan semangat menjadi pribadi yang lebih baik untuk bangsa ini. Menyandang posisi sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, pemuda ini bercita-cita memperbaiki perekonomian keluarga sekaligus membanggakan keluarganya.
“Saya di rumah dengan kakak, adik dan bapak saja yang kerja serabutan. Bapak sudah bekerja susah, jadi saya harus bisa untuk membangkitkan ekonomi keluarga,”ujarnya tegar.
Pemuda asal Banja Tegal, Desa Sangsit ini mengakui lolosnya sebagai Paskibraka adalah bagian dari batu loncatan untuk menggapai cita-cita menjadi Polisi.
”Lolos saya menjadi seorang Paskibraka tidak mudah. Berbagai cobaan kami lalui namun saya sendiri tidak putus asa. Terus kami berjuang meraih mimpi untuk membuktikan kami sebagai orang yang tidak mampu bisa tampil yang baik dan bahkan yang terbaik. Tentunya semua itu demi membangkitkan ekonomi keluarga,”tuturnya dengan lantang dan tegas.
Ajakan Kadek Wilda untuk teman-teman sejawatnya atau generasi muda penerus bangsa untuk tetap berusaha dan berjuang demi masa depan yang lebih gemilang,”Tetap semangat, selalu banggakan orang tua. Jangan meninggikan hati, selalu rendah hati,”tutupnya. W - 008
