Kabid Humas Sulit Dikonfirmasi Wartawan, AJI dan PWI Kecewa

Loading


DENPASAR -sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali sangat kecewa sikap Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi yang sulit dikonfirmasi wartawan guna mempertanyakan sejumlah kasus yang menjadi sorotan publik. 


Puncak kekecewaan wartawan berlangsung Kamis (3/9/2020). Awalnya sejumlah awak media cetak dan online sudah menunggu didepan kantor  Reskrimum Polda Bali untuk bertemu Direktur Kombes Dodi Rahmawan, pada Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.

 

Wartawan ingin mempertanyakan sejumlah kasus terkait perkembangan kematian Tri Nugraha hingga kasus oknum Polisi pungli di Jembrana. 


Namun Kombes Dodi tidak bisa ditemui karena sedang mengikuti kegiatan di Kartika Plaza Kuta. "Pak Dir reskrimum ada kegiatan di Kuta," ungkap anggota penyidik Reskrimum Polda Bali.  


Karena tidak ada yang bisa dikonfirmasi, awak media datangi ruangan Humas Polda yang terletak di depan penjagaan Provost Polda Bali. Maksud dan tujuan adalah untuk bertemu Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi. Tapi perwira asal Makassar Sulawesi Selatan itu disebutkan sedang mengikuti video conference di ruang rapat pimpinan. 


Ditunggu-tunggu, akhirnya Kombes Syamsi keluar dan akan pulang dengan mengendarai mobil dinas. Namun, mantan Kabid Humas Polda Sumbar ini terkesan tidak mau dikonfirmasi. Ia buru-buru masuk ke dalam mobil sambil melambaikan tangan memberikan kode tidak mau dikonfirmasi wartawan. 


Menolak diwawancara ini tidak hanya sekali dilakukan Kombes Syamsi. Sejumlah wartawan di Bali merasa kecewa karena perwira melati tiga dipundak itu tidak pernah mau dikonfirmasi baik melalui telpon atau pun Whastapp. 


Menanggapi hal ini Sekretaris AJI Denpasar Yoyo Raharyo angkat bicara terkait sulitnya wartawan konfirmasi Kabid Humas Polda Bali. “Sebagai pejabat publik yang dia lakukan itu hal yang konyol. Seharusnya sebagai juru bicara Polda dia tidak seperti itu, dia harus berhadapan dengan wartawan,” jelas Yoyo. 

BACA JUGA:  Pabrik Tahu Terbakar, Ledakan Tungku Uap Nyaris Tewaskan Penghuni Kos


Ia melanjutkan, sikap Kombes Syamsi sebagai juru bicara Polda Bali haruslah koorperatif di masyarakat. Sebab, posisi Polda Bali sebagai instansi publik. “Kalau misalkan jubir tidak bisa diwawancara ya mending tidak ada Humas, langsung aja wawancara dengan Kapolda,” sindirnya. 


Bahkan kata Yoyo, sikap Kombes Syamsi yang selalu menghindari wartawan menjadi tanda tanya. “Kalau begitu yang harus dipertanyakan Kapolda-nya, bagaimana itu punya Kabid Humas seperti itu,” ujarnya.  


Hal senada dijelaskan Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra. Dia pun menyesalkan ternyata masih ada lembaga tertentu menutup informasi kepada wartawan. 


"Saya sangat menyayangkan hal itu. Seharusnya di era keterbukaan informasi seperti sekarang, lembaga diharapkan lebih transparan kepada media kecuali yang sifatnya memang bukan untuk konsumsi publik," ujar Dwikora, Kamis (3/9/2020). 


Apabila kata Dwikora ada yang menutup-nutupi informasi justru bisa berakibat buruk lagi bagi lembaga itu sendiri.  


"Kalau masih di era keterbukaan masih tertutup tidak mau ditemui wartawan, ya salah, sudah gak jamannya. Justru Ketika didatangi wartawan dan dimintai konfirmasi, kesempatan bagi lembaga untuk memberikan klarifikasi terutama yang dianggap merugikan lembaganya. Begitu juga dengan wartawan wajib memberikan ruang untuk pemberitaan berimbang,” tegasnya. (hen)

Scroll to Top