DENPASAR – fajarbali.com | Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam pelayanan, RSUP Sanglah sebagai unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat.
Kabag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, survei kepuasan masyarakat yang dilakukan rutin setiap tahunnya ini merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi kualitas pelayanan. Dan hasil survei diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar perbaikan pelayanan di RSUP Sanglah.
“Tujuan dari survei ini tidak lain untuk mengukur kualitas pelayanan di RSUP Sanglah. Survei kepuasan pasien di RSUP Sanglah juga dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif terhadap citra masyarakat atas RSUP Sanglah sebagai unit penyelenggara pelayanan publik, terutama bagaimana status tersebut memberikan dampak pada kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pengguna layanan kesehatan,” ungkapnya, Rabu (27/5).
Sebanyak 2244 kuesioner yang dikumpulkan selama tahun 2019 ini menyatakan bahwa responden menyatakan ‘puas’ meskipun ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUP Sanglah.
“Jika dihitung persentase kepuasan masyarakat maka diperoleh nilai sebesar 82 persen. Penilaian yang digunakan terdiri atas 5 indikator yakni Tangible, Realibility, Assurance, Empaty, dan Responseness. Jika diamati dari persentase jawaban, maka seluruh item pernyataan kepuasan pada pasien menunjukkan proporsi respon positif yang lebih besar,” papar Dewa Kresna.
Survei kepuasan masyarakat yang dilakukan di RSUP Sanglah mengacu pada PERMENPAN-RB nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat. Survei dilakukan dalam rentang waktu tahun 2019 dengan responden yang diambil dari pasien RSUP Sanglah.
Disinggung soal langkah RSUP Sanglah ke depan dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan, Dewa Kresna mengaku, RSUP Sanglah akan melihat hal-hal yg dianggap kurang sehingga segera akan dilakukan perbaikan, seperti lahan parkir maupun kurangnya kursi diruang tunggu.
“Ini segera akan kita perbaiki antara lain dengan menambah lahan parkir di bekas rumah dinas. Untuk kekurangan kursi, kita siasati dengan meningkatkan pasien dengan pendaftaran online, terlebih saat ini sedang pandemi Covid-19, jadi kita hindari adanya kerumunan. Selain itu, layanan dalam hal ini RS Sanglah tentunya diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dari semua pihak agar kepuasan masyarakat dapat lebih meningkat,” tuturnya.
Dewa Kresna menambahkan, berdasarkan hasil survei tersebut, upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan RSUP Sanglah tidak bisa diserahkan begitu saja kepada salah satu pihak.
“Ini merupakan tanggungjawab kita semua yang berada di RSUP Sanglah. Kerjasama dan koordinasi antarbidang yang mengelola sumber daya manusia harus bersama-sama memahami prosedur pelayanan dan tertib administrasi yang dipersyaratkan kepada semua yang terlibat dalam pelayanan. Semoga pelayanan kita terus mampu memenuhi harapan masyarakat,” tutupnya. (dar).
Save as PDF