DENPASAR-fajarbali.com | Perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan di Bali memiliki keunikan tersendiri. Seperti tradisi ‘Nampah’ atau memotong hewan yang biasa dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan Hari Suci Galungan yang dikenal dengan istilah “Penampahan Galungan”.
Menyikapi hal itu, Dinas Pertanian dan UPT. Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar menghimbau masyarakat agar memeriksakan kesehatan hewan sebelum disembelih.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, menjelaskan, sesuai dengan himbauwan dan surat edaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali No. 524/10711/KKTP/Disnakeswan mengamanatkan agar seluruh masyarakat turut memperhatikan kesehatan hewan sebelum disembelih menjelang hari Suci Galungan.
Hal ini dapat dilakukan dengan pengecekan hewan oleh dokter hewan berwenang di Kabupaten/Kota sebelum disembelih. “Semua pihak agar selalu meningkatkan kordinasi, informasi dan edukasi agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan sanitasi yang ada, serta kepada konsumen agar tidak mengkonsumsi daging mentah (belum dimasak), sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam mengkonsumsi daging saat perayaan Hari Suci Galungan,” jelas Ambara Putra, Selasa (22/5/2018).
Secara terpisah, Kepala UPT. RPH Kota Denpasar, I Gede Nyoman Wiratanaya menjelaskan, RPH Kota Denpasar dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan jelang hari besar keagamaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih. Sehingga hewan yang disembelih nantinya menghasilkan daging yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Karenanya perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kebersihan dan kesehatan, baik pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem)maupun pemeriksaan daging hasil pemotongan (postmortem).
“Hal ini untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengonsumsi pangan asal hewan (PAH), khususnya daging babi yang sehat, aman, dan utuh,” tandas Wiratanaya.
Dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, pihaknya menyiagakan 14 orang tenaga pemotong hewan yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, turut disiagakan 5 orang tenaga dokter yang menangani pemeriksaan antemortem (hewan sebelum disembelih) dan 4 orang tenaga dokter hewan yang melaksanakan pengecekan postmortem (hewan setelah disembelih).
“Masyarakat yang akan menyembelih sendiri diharapkan berkoordinasi dengan RPH jika penyembelihan tidak dilaksanakan di RPH, sehingga kesehatan, hygin dan sanitasi dari hewan yang akan disembelih dapat tetap terjaga,” pungkasnya. (car)