Jalan Berlubang, Pipa PDAM Badung Bocor Sejak Enam Bulan Lalu

Lubang di salah satu ruas jalan di Kelurahan Kapal adanya kebocoran pipa PDAM Badung

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Terdapat lubang besar berada di salah satu ruas jalan di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Lubang yang sangat dalam tersebut diduga akibat kebocoran pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mangutama atau yang lebih dikenal PDAM Badung. Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika mengatakan, lubang tersebut terjadi akibat adanya rembesan air PDAM Badung. 

“Itu kan tadinya ada lubang kecil, kemudian kami dapat informasi dari Lurah Kapal. Setelah di cek ternyata ada pipa PDAM, ada air, ada bocor, kemudian kami berkoordinasi dengan PDAM,” ujarnya.

Setelah itu dilakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kerusakan jalan. Pihaknya mengaku lubang yang cukup besar ini memang sengaja dibuat untuk melakukan pengecekan.

“Setelah dibongkar ternyata memang benar ada pipa PDAM Badung yang bocor. Itu kami pasang garis, nanti PDAM yang akan menggarap,” ungkapnya. 

Dari hasil koordinasi tersebut, pihaknya mengaku perbaikan ruas jalan yang jebol akan dilakukan setelah penanganan kebocoran pipa. Sehingga seluruh kerusakan yang terjadi di ruas jalan tersebut akan ditangani oleh PDAM Badung. 

“Kami tidak tahu sekarang sudah diperbaiki atau belum. Tetapi seharusnya memang diperbaiki dulu pipa. Jadi sesuai koordinasi dengan PDAM, PDAM yang akan menangani,” jelasnya.

Dirtek Perumdam Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Made Suarsa mengatakan, kondisi kebocoran pipa ditemukan pada 24 September 2024. Tim PDAM Badung juga sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun lantaran adanya lubang yang sangat besar penanganan kebocoran pipa belum dapat dilakukan. 

“Karena tidak ada tempat untuk menggantung pipa, kalau dari atas takutnya jebol. Sekarang itu yang kami lakukan adalah menguruk lubang di bawah pipa,” terangnya.

Ia memperkirakan lubang besar itu muncul dari kebocoran pipa yang terjadi sejak enam bulan yang lalu. Sebab ia menyebutkan ada penurunan flow atau debit air di daerah tersebut. Bahkan pihaknya telah melakukan penelusuran titik kebocoran namun hasilnya baru dapat diketahui saat jalan tersebut jebol. 

“Setiap kami melakukan skep tes tidak muncul bocornya. Karena kebocoran pipa ke bawah, biasanya airnya muncul ke atas,” ungkapnya. 

Suarsa pun menjelaskan pihaknya selalu melakukan pemantauan debut air. Namun dalam penyisiran memang belum ditemukan titik kebocoran. Sebab alat untuk pendeteksi kebocoran memang tidak ada. 

Meski demikian, ia mengaku telah melakukan upaya-upaya untuk mencari titik kebocoran. Pasca ditemukan kebocoran di Jalan Tambaksari, pihaknya pun akan segera melakukan pengamanan. Bahkan 27 September 2024, tim PDAM Badung akan turun ke lapangan. 

“Untuk pengurugan agregat sampai nyender dilakukan PDAM, nanti ngaspalnya dari PUPR. Kami sudah koordinasi dengan PUPR dua hari lalu,” jelasnya.W-004