DENPASAR-fajarbali.com | Desa Bondalem, Tejakula, Kabupaten Buleleng, bersiap menghelat Festival Bahari bertajuk 'Jaladhi Vistara' pada 25 hingga 27 Oktober 2025. Perhelatan ini dirancang sebagai puncak kampanye budaya maritim dan upaya konservasi, mengingat kawasan pesisir ini merupakan bagian vital dari 5000 terumbu karang yang ada di dunia. Festival ini diharapkan tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian aset bahari.
Pembukaan festival pada Sabtu (25/10) mendatang sengaja bertepatan dengan momen sakral Tumpek Wariga, yang dikenal sebagai hari pelestarian tumbuh-tumbuhan dan alam. Momen spesial ini akan ditandai dengan aksi monumental berupa penenggelaman fishdom, stupa, hingga patung Budha di pesisir Pantai Bondalem. Struktur-struktur buatan ini akan berfungsi ganda sebagai rumah bagi ikan sekaligus media baru untuk menanam dan mengembangkan karang.
Penggagas Festival Bahari, Ngurah Paramartha, mengungkapkan bahwa inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Bali, Wayan Koster, Pelindo, serta berbagai stakeholders lainnya. "Festival ini adalah buah dari kepedulian masyarakat Bondalem yang secara konsisten telah melakukan konservasi terumbu karang sejak tahun 2007," ujar Paramartha di Denpasar, Senin (20/10) sore, menegaskan konsistensi masyarakat desa yang bahkan telah meraih penghargaan internasional pada tahun 2014 berkat dedikasi mereka.
Paramartha menyebutkan, upaya konservasi yang dijalankan masyarakat Bondalem didasari pemahaman mendalam bahwa pelestarian alam adalah investasi jangka panjang. Konservasi tersebut tidak hanya memperbaiki ekosistem, namun juga membuka potensi besar wisata bahari. Ia mencatat bahwa upaya ini telah membuahkan hasil dengan tumbuhnya terumbu karang yang sehat, namun pihaknya juga menyayangkan masih adanya oknum di luar wilayah Bondalem yang melakukan penangkapan ikan hias ilegal dan perusakan terumbu karang dengan meninggalkan jaring. “Kehadiran pecalang laut Bondalem menjadi benteng terdepan dalam menjaga wilayah tersebut,” ujarnya.
Guna menarik perhatian dunia pada keindahan bawah lautnya sekaligus mendokumentasikan hasil konservasi, Festival Bahari 'Jaladhi Vistara' akan menggelar kontes foto bawah laut pada 26–27 Oktober 2025. Animo internasional terlihat jelas dengan sudah mendaftarnya 39 fotografer, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Kontes ini diharapkan mampu mempromosikan Bondalem sebagai destinasi selam unggulan.
Selain fokus pada konservasi dan promosi, Festival Bahari juga berperan sebagai katalisator kuat bagi perekonomian lokal. Perhelatan ini selalu dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan pameran produk yang melibatkan komunitas desa, menggerakkan roda ekonomi kreatif. Dengan modal kekayaan biota laut, konservasi yang konsisten, dan dukungan masyarakat yang kuat, Desa Bondalem optimis mampu mensejajarkan diri sebagai spot diving dan snorkeling terkemuka di Bali Utara.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bali memberikan dukungan serius, baik dari aspek pendanaan maupun endorsement untuk menggaet pihak swasta, seperti disampaikan oleh Eka Mahardika dari Pokja Tim Penanggulangan Perusakan Ekosistem Sungai, Danau dan Laut Pemprov Bali. "Melalui festival ini, kami ingin mendapatkan gambaran proyeksi ekosistem laut dan mencapai target konservasi serta perbaikan ekosistem, terutama terumbu karang, di wilayah tersebut," jelas Mahardika.
Pada akhirnya, Festival Bahari 'Jaladhi Vistara' diharapkan menjadi trigger untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mengoptimalkan ekonomi desa, dan yang paling utama, menanamkan kesadaran kolektif di tengah masyarakat bahwa laut adalah aset berharga. Desa Bondalem kini tidak hanya menawarkan pesona bawah laut yang menawan, tetapi juga menyajikan kisah inspiratif tentang semangat dan komitmen masyarakat dalam merawat anugerah alam bagi generasi mendatang. (M-001)