Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik dengan angka kejadian yang tinggi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Berdasarkan data International Diabetes Federation, pada tahun 2021, penderita diabetes mencapai lebih dari 537 juta.
Terapi utama pada diabetes yaitu perubahan gaya hidup, obat oral, dan insulin. Insulin diberikan pada penderita diabetes mellitus tipe 1, pasien tidak respon terhadap perubahan gaya hidup dan obat oral, pasien dalam kondisi infeksi berat atau kritis, pasien hamil dan pasien dengan kadar gula darah yang terlampau tinggi.
Penggunaan insulin memiliki beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti :
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah ditandai dengan gejala seperti keringat dingin, lapar, rasa gemetar, hingga penurunan kesadaran. Risiko ini sering terjadi pada pasien yang porsi makannya sedikit atau tidak makan setelah menyuntikkan insulin sewaktu.
2. Peningkatan Berat Badan.
Pada beberapa pasien Insulin dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena penyimpanan cadangan glukosa yang meningkat.
3. Lipodistrofi
Penyuntikan insulin berulang pada area yang sama dapat menimbulkan lipodistrofi, baik berupa lipoatrofi (hilangnya jaringan lemak) maupun lipohipertrofi (penumpukan jaringan lemak)
4. Reaksi Lokal.
Pada beberapa pasien dapat mengalami reaksi lokal di tempat suntikan berupa nyeri, kemerahan.
Banyak penderita diabetes yang menolak untuk diberikan insulin karena kekhawatiran mengenai risiko ketergantungan insulin. Hal ini tidak benar, insulin tidak bersifat adiktif ataupun menyebabkan ketergantungan.
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh tubuh kita, namun pada beberapa kasus, insulin yang dihasilkan oleh tubuh kita tidak dapat dipakai dengan baik atau kurang jumlahnya sehingga membutuhkan insulin dari luar.
Pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 1, pasien memang harus menggunakan insulin karena tubuh mereka tidak mampu untuk menghasilkan insulin, sehingga membutuhkan insulin dari luar.
Sedangkan pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, banyak faktor yang menentukan penggunaan insulin berlangsung sementara atau seumur hidup, diantaranya kontrol gula darah, kondisi metabolik, serta fungsi pankreas.
Pada penderita yang dapat menjaga pola hidup yang baik, dosis insulin dapat diturunkan secara perlahan dan diganti ke terapi obat oral.
Insulin merupakan terapi penting terutama pada Diabetes Mellitus Tipe 1 ataupun tipe 2 yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat oral, ataupun pada kondisi yang membutuhkan kadar gula darah diturunkan secara cepat.
Penggunaan insulin memiliki beberapa risiko seperti hipoglikemia, peningkatan berat badan, lipodistrofi dan reaksi lokal. Tidak seperti informasi yang beredar di kalangan orang awam, insulin bukan merupakan zat adiktif dan pengunaan insulin tidak menyebabkan ketergantungan.
Penggunaan insulin dapat bersifat sementara atau permanen tergantung dengan kondisi pasien dan kadar gula darah pasien yang terkontrol atau tidak.
Penting untuk mendapat edukasi mengenai insulin dari tenaga medis yang terpercaya mengenai penggunaan insulin agar insulin dapat digunakan secara tepat dan efektif.
Penulis: dr. Steven Jonathan
Â
Â