https://www.traditionrolex.com/27 HUT ke-2 BHM Yoga Tertawa TK Wehda Lestari Penuh Kebahagiaan - FAJAR BALI
 

HUT ke-2 BHM Yoga Tertawa TK Wehda Lestari Penuh Kebahagiaan

“Sejak berdiri, kami bertujuan menyejahterakan masyarakat, khususnya di wilayah Batu Kandik. Syukurlah kami tidak menemui hambatan. Anggota kami tercatat 60 orang lebih,” kata Suryani atau Bunda Ratih yang juga Ketua Yayasan TK Wehda Lestari.

 Save as PDF
(Last Updated On: 13/10/2022)

BERBAGI-Puncak HUT ke-2 BMH Yoga Tertawa TK Wehda Lestari, Banjar Batu Kandik, Padang Sambian Kaja, Denpasar, Rabu (12/10).

 

DENPASAR – fajarbali.comBali Happy Movement (BHM) TK Wehda Lestari, Banjar Batu Kandik, Padang Sambian Kaja, Denpasar merayakan HUT ke-2, Rabu (12/10). Kegiatan yang berlangsung penuh keceriaan dan rasa syukur ini dirangkai dengan pembagian paket bahan kebutuhan pokok bagi warga Batu Kandik dan anggota BHM.

Kepala Dusun Batu Kandik I Made Kadek Arta mengapresiasi kegiatan yang menurutnya sangat positif ini. Sebagai kepala wilayah dia mendukung penuh aktivitas yang bermanfaat bagi umat manusia.

Bahkan, Arta menceritakan, di saat Pandemi Covid-19 sedang merajalela, ia mengambil kebijakan khusus bagi kegiatan yoga. Kebetulan saat itu dirinya menjabat sebagai Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Padang Sambian.

“Meski pernah ada laporan bahwa di TK Wehda Lestari lantai dua ada aktivitas kerumunan, namun saya tolerir. Saya hubungi ibu ketua yayasan, saya bilang lanjutkan, tentu dengan protokol kesehatan ketat. Kenapa saya ijinkan? karena yoga ini sangat bermanfaat bagi kemanusiaan,” jelasnya.

Ketua/Instruktur BHM Yoga Tertawa TK Wehda Lestari Batu Kandik Ni Ketut Suryani menjelaskan, komunitasnya secara konsisten mengusung program-program kegiatan sosial, sehingga mendapatkan dukungan masyarakat sejak berdiri dua tahun lalu.

Ni Ketut Suryani

Program sosial yang dijalankan, antara lain, tirta yatra gratis, berbagi kepada anak yatim/piatu, lansia dan warga kurang mampu. Sumber dananya sendiri, kata dia, berasal dari kekompakan, semangat dan rasa memiliki antar peserta dan instruktur.

“Sejak berdiri, kami bertujuan menyejahterakan masyarakat, khususnya di wilayah Batu Kandik. Syukurlah kami tidak menemui hambatan. Anggota kami tercatat 60 orang lebih,” kata Suryani atau Bunda Ratih yang juga Ketua Yayasan TK Wehda Lestari.

Bunda Maya, salah satu instruktur di BHM Yoga Tertawa TK Wehda Lestari mengaku ikut terapi yoga tertawa sejak 2017 lalu. Awalnya, Maya menderita sakit asam lambung.

Sejak rutin mengikuti terapi yoga tertawa tiga kali seminggu, secara ajaib ia merasakan kesembuhan. “Kita diajarkan bersyukur. Berkumpul sama teman-teman lalu tertawa lepas. Ini bisa menyembuhkan berbagai keluhan baik penyakit fisik mau pun pikiran,” kata Maya.

Pada kesempatan yang sama, Maha Guru Sry Aji Siwa Ambara menegaskan, BHM atau lebih dikenal dengan yoga tertawa merupakan gerakan kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat sehat, bahagia dan sejahtera.

Berbagi kebahagiaan juga ditunjukkan dengan memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan di sekitar cabang-cabang BHM se-Bali yang hingga kini jumlahnya sudah menembus 103 cabang.

Berdiri sejak 12 tahun lalu, Maha Guru Siwa Ambara mengaku telah berhasil membahagiakan ribuan orang, ini berdasarkan testimoni peserta yoga tertawa. Menurutnya, bersyukur adalah sumber dari kebahagiaan.

“Kita bersyukur masih bisa berkumpul di sini. Kita bersyukur bahwa kita sakit cenik (kecil) dari pada mereka yang sakit gede, yang terbaring di rumah sakit,” papar pendiri Ambar Ashram ini sembari mengatakan pernah memecahkan Rekor MURI dengan peserta yoga tertawa terbanyak, 10 ribu orang.

Maha Guru Sry Aji Siwa Ambara juga menegaskan, pihaknya bukan aliran tertentu atau sampradaya yang menjadi isu hangat dewasa ini. Justru pria yang mengenalkan Laksmi Puja ini mengaku ajarannya bersumber dari warisan leluhur Bali ribuan tahun dalam bentuk lontar-lontar.

Semua buktinya ada di Pura Tap Sai dengan pemujaan kepada Tri Dewi. Saat ini, pihaknya sedang gencar mengajak masyarakat Bali untuk “back to Kanda Pat” karena merupakan kitab suci asli agama Bali sebelum lahirnya penamaan Agama Hindu yang diakui pemerintah.

Ia menjamin, kanda pat yang diajarkan berdampak positif bagi yang mempelajarinya. “Kanda pat adalah kitab suci kuno agama orang Bali. Jika dipelajari kiri-nya, maka orang jadi sakti. Kalau kanan, orang jadi sidhi. Tapi kita ambil jalan tengah agar menjadi orang bijaksana,” pungkasnya. (Gde)

 

 Save as PDF

Next Post

Dinas Pertanian Diharapkan Rancang Strategi Pertanian

Kam Okt 13 , 2022
Dibaca: 28 (Last Updated On: 13/10/2022) Pj Bupati Buleleng Lihadnyana didampingi Kadis Pertanian Buleleng Ir. Made Sumiarta SINGARAJA – fajarbali.com  I Setelah berhasil menekan inflasi melalui koordinasi yang intens dengan petani dan beberapa instansi terkait, kini Pj. Bupati Lihadnyana melakukan evaluasi program-program dari Dinas Pertanian. Selain itu, dirinya juga mengumpulkan […]
BULELENG, pj Bupati Buleleng Lihadnyana-e08c5caa

Berita Lainnya