https://www.traditionrolex.com/27 Hidupkan Kota Gianyar 24 Jam, Gianyar Bakal Bangun Mall Termegah di Bali Timur - FAJAR BALI
 

Hidupkan Kota Gianyar 24 Jam, Gianyar Bakal Bangun Mall Termegah di Bali Timur

(Last Updated On: 17/04/2022)

GIANYAR-fajarbali.com | Setelah Lapangan Astina ditata dan menjadi Alun-alun Gianyar, Pemkab Gianyar kedepannya berencana membangun mall termegah di Bali Timur. Mall ini rencananya didirikan di bangunan bekas Hardys Gianyar, yang mana masa kontraknya sudah berakhir. Hal ini dijelaskan Bupati Gianyar Made Mahayastra, sebelum Hari Raya Galungan.


Dikatakan Bupati Mahayastra, Pemkab Gianyar hanya menyediakan gedung, sedangkan pengelolaannya oleh pihak ketiga. Sedangkan di dalam mall tersebut nantinya terdapat mall pelayanan publik, ruang rapat atau pertemuan bisnis dan menyediakan produk untuk kelas menengah.

“Kita rencanakan lima lantai, mall ini terbesar dan termegah di Bali Timur. Di Lantai lima ada semacam kafetaria menghadap Puri Gianyar dan alin-alun,” jelas Mahayastra.

Baca juga :
Pembukaan Sektor Pariwisata Jadi Harapan Bagi Pemulihan Ekonomi
Tidak Ingin Terganggu Saat Pelaksanaan Pujawali, Pura Lempuyang Ditutup Untuk Wisatawan

Rencana mall ini berdiri di atas lahan 23 are termasuk bencingah Puri Agung Gianyar. “Fungsi bencingah Puri Gianyar kita kembalikan dan disana nanti sebagai perempatan atau catus pata Kota Gianyar,” ungkapnya. Bagaimana teknis pembangunannya, Mahayastra menyebut bias saja hal tersebut dibangun di Tahun 2022 mendatang, mengingat saat ini sedang menangani pandemi covid 19. Dengan adanya mall tersebut, Kota Gianyar akan hidup 24 jam dan tersedia juga bioskop. Dengan hidupnya Kota Gianyar selama 24 jam, maka denyut nadi perekonomian di Gianyar diharapkan bisa meningkat.

Selain membangun mall tersebut, Bupati Mahayastra juga bakal membangun patung perunggu. Kedua patung yang akan dibangun adalah patung Panglngsir Puri Ubud yang lokasinya di perempatan Puri Ubud, dan satunya lagi Patung Gajah Mada berangkulan dengan Kebo Iwa di Kecamatan Blahbatuh.

“Patung Kebo Iwa akan dibangun di Pasar Blahbatuh. Patung ini saya buat berangkulan dengan Gajah Mada.  Mengapa patung tersebut berangkulan, Mahayastra menjelaskan, tidak elok menceritakan konflik kedua tokoh tersebut, namun kedua tokoh tersebut memiliki karakter dan berjasa bagi Bali. Kita melihat keduanya berkonflik, namun sesungguhnya keduanya adalah tokoh yang bisa kita ambil sisi baiknya,” jelas Mahayastra. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

TPS3R di Tahun 2021 Bertambah Lagi 16 Desa, Terkendala Lahan Pengelolaan dan Dana Awal yang Tinggi

Sab Mei 1 , 2021
Dibaca: 16 (Last Updated On: 17/04/2022)GIANYAR-fajarbali.com | Setelah lima desa mengelola TPS3R, dalam waktu dekat 16 desa menyusul membuat program serupa. Tempat Pengolahan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS3R) ini berupaya menyelesaikan persoalan sampah di desa, sehingga yang dibawa ke TPA adalah sampah yang sudah tidak bisa diolah lagi. Hal ini dijelaskan […]

Berita Lainnya